Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Sulawesi Tenggara (Sultra), Sitti Saleha mengatakan permintaan komoditas perikanan ekspor berupa udang vaname ke Jepang meningkat.Sementara itu untuk tahun 2021 ini, baru memasuki minggu ke dua Maret sudah melakukan ekspor 102 ton. ...
"Berdasarkan tren ekspor atau permintaan ekspor udang vaname tahun ini dibanding tahun sebelumnya ada peningkatan," kata Sitti Saleha, di Kendari, Rabu.
Disebutkan, pada tahun 2020 total volume ekspor udang vaname dari Sultra ke Jepang sebanyak 259,39 ton dengan nilai Rp28,59 miliar.
Baca juga: Menteri Kelautan targetkan RI jadi produsen udang vaname terbesar
"Sementara itu untuk tahun 2021 ini, baru memasuki minggu ke dua Maret sudah melakukan ekspor 102 ton. Dan ini akan terus bertambah seiring permintaan ekspor untuk masa waktu delapan bulan lebih ke depan," kata Saleha.
Menurut Saleha, para pengusaha yang bergerak dalam usaha ekspor hasil perikanan di daerah itu akhir-akhir ini justru lebih banyak memilih untuk melakukan transaksi jual beli pada komoditas udang vaname ketimbang mengekspor udang jenis lainnya.
"Meski harga udang vaname jauh lebih rendah dibanding dengan udang sito kualitas ekspor, namun dari segi penjualan dan ketersediaan bahan baku cukup tersedia, sehingga aktivitas untuk usaha jual beli hasil perikanan itu cukup menjanjikan," katanya.
Baca juga: KKP targetkan Muaragembong Bekasi jadi sentra budi daya udang vaname
Udang vaname yang diekspor tersebut katanya, berasal dari petambak yang ada di antaranya Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Muna, Kolaka dan Bombana.
Sitti Saleha mengaku pihaknya terus mendorong para pengusaha untuk melakukan ekspor langsung guna meningkatkan perekonomian daerah itu.
Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021