Seusai divaksin, Aher bersyukur karena hari ini dirinya dan sejumlah sesepuh Jabar bisa divaksin COVID-19 terlebih dahulu dibandingkan warga lainnya di Jabar.
"Tentunya bersyukur karena ini bagian dari Program Pemprov Jawa Barat. Alhamdulillah saya dan para tokoh ada seperti Ceu Popong di kanan, lalu ada Kang Uu Rukmana sudah divaksin semuanya dan tokoh ada lain juga di belakang ada," kata dia.
Menurut dia vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan bagian dari usaha pemerintah beserta negara untuk mengamankan anak bangsanya agar bisa diselamatkan dari wabah pandemi global ini.
Selain itu, Aher juga bersyukur karena tidak ada efek samping yang dirasakan olehnya pasca disuntik.
"Ini sudah keluar hasilnya alhamdulillah tidak ada kejadian ikutan pasca injeksi," kata dia.
Baca juga: Vaksin Sinovac disimpan di Bio Farma Bandung
Baca juga: Pemkot Bandung harap vaksin rekombinan penuhi kebutuhan dosis warga
Aher juga mengingatkan agar warga Jabar selalu menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
"Dan di saat yang sama juga sekarang ada usaha pemerintah yang sudah mendapatkan legal kehalalan dari MUI dan juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM. Jadi kita enggak ada masalah lagi kita dapat melaksanakan vaksin dengan baik," kata dia.
Hari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen meminjamkan Gedung Negara Pakuan dan Gedung Sate sebagai tempat pelayanan vaksinasi COVID-19.
Komitmen tersebut diawali dengan pelaksanaan vaksinasi secara massal bagi ulama dan tokoh masyarakat di Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, vaksinasi massal digelar untuk mempercepat proses penyuntikan vaksin dan membentuk kekebalan kelompok.
Baca juga: 1.100 petugas publik dan dosen di Bandung jalani vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pemkot Bandung mulai suntikkan vaksin COVID-19 ke kelompok lansia
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021