"Tantangan saat ini adalah tantangan polarisasi yang masih ada barier (hambatan), saat Pilkada dan Pilpres, belum 'move on' untuk bersatu membangun bangsa ini," kata Kapolri saat memberikan kuliah umum kebangsaan yang digelar Ikatan Alumnk UI Pascasarjana Sekolah Kajian Strategik dan Global di Kampus Salemba UI, Jakarta Pusat, Rabu.
Dalam kuliah umum perdana tersebut, Sigit memaparkan peran Polri dalam rangka meningkatkan kerukunan hidup berbangsa dan penegakan hukum yang presisi untuk mewujudkan Indonesia maju.
Baca juga: Kapolri mengibaratkan petugas Polantas seperti tokoh Marvel
Untuk itu, lanjut Sigit, Polri ingin mengambil peran dalam menangani persoalan tersebut dengan mengarusutamakan moderasi beragama.
Ia menjelaskan modernisasi beragama di Indonesia saat ini penting dilakukan didasarkan fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku, bahasa, budaya dan agama.
Upaya lainnya yang dilakukan Polri untuk meningkatkan kerukunan berbangsa adalah mengubah pola pikir Polsek di seluruh Indonesia sebagai penyelesai masalah (problem solving).
Baca juga: Kapolri sebut vaksinasi harapan wujudkan pertumbuhan ekonomi RI
"Polri juga memberikan ruang dalam UU ITE untuk diberikan mediasi," kata Sigit.
Sigit juga mengajak Alumni UI untuk melihat peluang bonus demografi di Indonesia agar dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan juga kesejahteraan demi kemakmuran masyarakat bisa meningkat salah satunya dengan merawat Kebhinekaan.
"Juga diperlukan upaya secara bersama-sama melakukan pencegahan COVID-19 agar berdampak kepada perekonomian yang semakin baik," ujar Kapolri.
Dalam kuliah umum ini, Kapolri didampingi oleh Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, Kadiv Humas Irjen Argo Yuwono dan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Kapolri minta Babinsa/Bhabinkamtibmas terus jaga kondusivitas Papua
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021