• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Teknik Elektro UMM rancang alat pengukur warna garam

Mahasiswa Teknik Elektro UMM rancang alat pengukur warna garam

11 Maret 2021 19:40 WIB
Mahasiswa Teknik Elektro UMM rancang alat pengukur warna garam
Hasrullah (baju putih), mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sedang menguji alat pengukur warna garam buatannya. ANTARA/HO-UMM/END.
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hasrullah merancang alat pengukur tingkat warna putih pada garam industri yang diberi nama "Instrumen Tingkat Warna Putih Garam Industri".

Hasrullah mengemukakan ide untuk membuat alat ini ia peroleh ketika dirinya sedang magang. "Saya melihat penerapan teknologi untuk mengontrol kualitas warna putih pada garam masih kurang maksimal," kata Hasrullah di Malang, Kamis.

Menurut dia, alat kontrol kualitas warna putih pada garam menjadi salah satu hal yang penting, meski perbedaan warna putih pada garam tipis, tetapi hal itu bisa menyebabkan perbedaan persepsi di masyarakat.

Mahasiswa kelahiran Makassar ini membuat alat tersebut didampingi oleh manajer dan pembimbing lapangan dari PT Garam Camplong Madura serta dosen UMM. Alat tersebut bekerja dengan cara memanfaatkan intensitas pantulan dari garam. Semakin putih garam, semakin baik pula pantulannya.

Baca juga: Mobil KaCa UMM hibur anak-anak korban longsor Nganjuk

Baca juga: Mendikbud apresiasi UMM peringkat satu Universitas Islam Terbaik Dunia


Ia menerangkan alat ini diciptakan dengan berbasis Arduino. Cara kerja alat ini tinggal ditempelkan pada garam, nantinya informasi mengenai tingkat putih pada garam akan ditampilkan pada layar Liquid Crystal Display (LCD).

"Saya membagi tingkat warna putih menjadi lima, yaitu premium, putih super, putih, rejected, dan hold,” kata anak pertama dari dua bersaudara ini.

Sekarang alat ini telah digunakan oleh PT Garam Camplong Madura untuk mengukur warna pada garam produksinya.

Dari inovasi alat tersebut, Hasrul mendapatkan penghargaan The Most Innovated Intern dari PT Garam (Persero) pada 2 November 2020.

“Alat ini masih perlu beberapa peningkatan terutama di bagian pembacaan warna. Untuk ke depannya, saya ingin mempatenkan alat ini. Saya berharap nantinya alat ini tidak hanya digunakan pada garam saja, tetapi juga pada beras, gula, dan lainnya,” ujarnya.*

Baca juga: UMM gandeng Kementerian PUPR-BNPP bangun RS Lapangan COVID-19

Baca juga: Maharesigana UMM tangani psikososial pengungsi banjir-longsor Nganjuk

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021