"Kemampuan pemerintah dalam menyediakan vaksin ini merupakan hasil dari hubungan baik dengan berbagai negara," kata Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Richard Hamonangan Pasaribu melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Richard secara umum mengapresiasi berbagai langkah dan cara yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam penyediaan vaksin tersebut.
Buah dari kerja sama antara dua negara atau lebih selalu menghasilkan hal-hal positif yang tidak terbatas pada perdagangan saja, melainkan termasuk dalam hal penanganan pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara di dunia.
Baca juga: LaNyalla minta Kemendikbud turun tangan benahi Museum Patiayam
Baca juga: Ketua DPD minta proteksi asuransi bagi aset bangunan negara yang vital
Baca juga: Ketua DPD RI berharap perguruan tinggi cetak wirausahawan
Termasuk pula penyediaan vaksin AstraZeneca buatan ilmuan dari Inggris sebanyak 1,1 juta dosis yang sudah sampai di Tanah Air. Kedatangan vaksin itu disambut langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.
Vaksin AstraZeneca merupakan bagian dari vaksin jalur multilateral dari fasilitas COVAX. Indonesia akan mendapatkan hingga 11 juta dosis vaksin dari COVAX yang dikirim secara bertahap hingga Mei 2021.
Ia mengakui seluruh negara di dunia saat ini berlomba-lomba mendapatkan vaksin untuk rakyatnya agar dapat mencapai herd immunity atau kekebalan komunal sehingga pemulihan berbagai sektor terdampak pandemi dapat berjalan cepat.
"Tidak mudah suatu negara mendapatkan vaksin yang masih terbatas ini. Jadi keberhasilan Indonesia mengamankan vaksin dari berbagai produsen di negara lain patut diapresiasi," katanya.
Di sisi lain, senator asal Kepulauan Riau itu mengingatkan jumlah penduduk Indonesia yang besar yakni mencapai 270 juta jiwa pada hakikatnya membutuhkan dosis vaksin yang besar juga dan sejauh ini langkah pemerintah dalam pemenuhan vaksin sudah tepat.
Menurutnya, Indonesia harus menyediakan vaksin dalam jumlah yang memadai. Jika tidak lewat diplomasi yang bagus, maka hal tersebut tidak akan terwujud sehingga penting untuk melakukan diplomasi vaksin.
Terkait pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, sudah ada tiga jenis vaksin yang memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM yakni pertama ialah vaksin CoronaVac produksi Sinovac, disusul dengan vaksin produksi PT Bio Farma dan terakhir vaksin AstraZeneca.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021