"Target produksi CPO ini diestimasikan naik 10 persen hingga 15 persen dibandingkan produksi CPO SSMS di tahun 2020," kata Sekretaris Perusahaan SSMS Swasti Kartikaningtyas melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Swasti menuturkan, proyeksi produksi CPO itu seiring dengan upaya SSMS memacu hilirisasi CPO berupa produk RBDPO (refined, bleached, and deodorized palm oil) dan produk-produk turunan lainnya yang dilakukan bertahap.
Peningkatan hilirisasi produk CPO itu bertautan dengan proses akuisisi saham PT Citra Borneo Utama, produsen pengolahan CPO menjadi produk-produk hilir, oleh SSMS yang telah dilakukan di Desember 2020.
Baca juga: Dukung pemerintah, GAPKI bentuk Satgas Percepatan PSR
Menurut Swasti, perseroan menggencarkan optimalisasi dan konsistensi dalam melaksanakan perawatan dan juga pemupukan tanaman di perkebunan kelapa sawit.
"Tentunya, semua kegiatan operasional SSMS dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu optimalisasi CPO juga dengan membeli buah kelapa sawit dari pihak ketiga," ujar Swasti.
Utilitas produksi pabrik penyulingan kelapa sawit diupayakan SSMS mencapai 100 persen dari sebelumnya sebesar 70 persen dari total kapasitas produksi sebanyak 2.500 ton per hari.
Swasti menyampaikan, tren kenaikan harga CPO global merupakan momentum yang tepat untuk melipatgandakan produksi CPO di tahun ini.
Baca juga: Kemenperin sambut 51,6 persen penduduk Swiss dukung IE-CEPA
"Kami memproyeksikan produksi CPO perseroan dalam jangka panjang itu akan terus meningkat seiring dengan profil usia perkebunan yang masih berada pada usia produksi yang prima," katanya.
SSMS memproduksi CPO dan produk turunannya berbasis prinsip Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.
Dengan demikian, SSMS mengantongi sertifikasi keberlanjutan produk sawit Indonesia dan turunannya, konsumen produk sawit Indonesia dan turunannya akan mendapatkan jaminan produk yang lestari berkelanjutan (sustainable), berwawasan lingkungan (pro environment), dan mampu telusur asal muasalnya (traceability).
"CPO dan produk turunan yang diproduksi SSMS sesuai dengan praktik terbaik atau best practices seperti yang diamanatkan ISPO sehingga daya saing produk sawit dan turunannya di pasar domestik dan ekspor kina meningkat karena kami memenuhi aspek yang diminta konsumen yakni aspek keberlanjutan atau sustainability," ujar Swasti.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021