Tanya, melalui bukunya yang merupakan antitesis Fear of Missing Out (FOMO), Tanya mengajak Anda untuk mengidentifikasi apa saja yang penting dan memperjelas prioritas, mengembangkan cara untuk merampingkan alur kerja yang lebih spesifik, serta menemukan visi dan misi hidup.
Berikut tips Tanya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima ANTARA, Sabtu:
Baca juga: Pandemi yang menimbulkan kelelahan emosi
Baca juga: Manfaat mencorat-coret untuk kesehatan mental
1. Capailah harmoni, bukan keseimbangan
Pada awalnya, Tanya mengaku kesulitan menyeimbangkan peran gandanya sebagai seorang ibu dua anak sekaligus wanita karir. Dia merasa dirinya harus berada di banyak tempat dalam satu waktu saking menumpuknya tugas yang harus dikerjakan. Namun, akhirnya Tanya menemukan kunci dari masalahnya.
Menurut dia, antara kerja, rumah, dan urusan pribadi, Anda selalu menanamkan pola pikir apabila berhasil menyeimbangkan ketiganya, maka berhasil.
Tanya menyadari, menyeimbangkan ketiganya hal yang mustahil untuk dilakukan. Sebab sampai kapan pun, Anda tidak akan pernah bisa memberikan porsi yang setara untuk tiga urusan tersebut.
Di sanalah kuncinya. Seharusnya Anda tidak berusaha mencapai keseimbangan, tetapi berupaya menciptakan harmoni di antara kerja, rumah, dan urusan pribadi itu, serta menetapkan batasan yang jelas.
2. Temukan bintang utara Anda
Sepanjang sejarah, bintang utara menjadi bintang yang memandu pelaut dan petualang menemukan arah tempat tujuan serta mencegah mereka tersesat kala peta belum ditemukan, bagaikan menara suar yang menjaga kapal-kapal agar tidak keluar dari jalur sampai mereka tiba di destinasi.
Meskipun bukan pelaut, Tanya percaya Anda juga membutuhkan bintang utara sebagai petunjuk dalam hidup untuk membantu melewati kegelapan.
Dia mengatakan, tujuan dan prioritas tentunya memengaruhi produktivitas. Semakin besar peran bintang utara untuk memandu Anda, semakin produktiflah Anda. Satu hal yang perlu diingat, jangan biarkan orang lain menentukan bintang utaramu.
Tentukan bintang utara Anda sendiri agar tiba di destinasi yang Anda cita-citakan. Tanya dalam bukunya menuliskan, produktivitas berarti menentukan serangkaian pilihan. Anda harus pandai memilah peluang dan aktivitas serta memilih berfokus pada urusan paling penting.
Baca juga: Lonjakan kasus bunuh diri akhiri penurunan 10 tahun terakhir di Jepang
3. Jangan sungkan bilang "tidak"
Mungkin banyak orang yang tak menyadari mereka sibuk karena melakukan kegiatan yang sebenarnya merupakan prioritas orang lain. Anda mungkin sering kali mengiyakan permintaan orang lain tanpa sadar Anda menyampingkan prioritas sendiri.
Terlebih apabila permintaan itu datang dari atasan tempat bekerja, dosen yang mengajar, orang tua, atau dari orang lain yang berpangkat lebih tinggi dari Anda, semakin sulit rasanya untuk menolak permintaan dadakan mereka.
Salah satu poin penting yang Tanya coba sampaikan dalam bukunya, Anda harus berani mengatakan "tidak" pada hal yang bukan prioritas Anda.
Buatlah garis yang jelas sebagai batas pemisah antara urusan pribadi, rumah, dan kerja, agar sadar ketika mereka telah melewati batas Anda.
Bangun kompartemen terpisah untuk ketiga urusan tersebut. Pastikan Anda telah mengunci pintu kompartemen kerja, sebelum memasuki kompartemen rumah. Jangan lupa tutup rapat kompartemen rumah, sebelum Anda melangkah menuju kompartemen pribadi.
4. Buang rasa bersalah
Ketika menolak suatu tugas atau pekerjaan, tak jarang Anda merasa bersalah. Perasaan itu yang membisikkan godaan untuk akhirnya menerima permintaan yang bukan prioritas Anda.
Terkait hal ini, "The Joy of Missing Out" menegaskan Anda harus mau menentukan waktu mulai dan mengakhiri setiap urusan. Rasa hormat orang-orang sekitar Anda terhadap batas ini sangatlah penting.
Tanya mengakui ini sesuatu yang sulit untuk dilakukan, tapi dia berani berjanji mereka akan mengerti.
Mungkin sebagian Anda siap mendebat dan mengatakan mustahil mampu menentukan batas di tempat kerja tertentu. Sebenarnya bisa saja.
Bersikap tegas dan menarik garis batas di tempat kerja memang membutuhkan keberanian, tetapi hanya itulah cara menimbulkan perubahan yang Anda perlukan.
Tanamkan pikiran yang Anda lakukan bukan sebuah kesalahan. Lambat laut, rasa bersalah Anda akan memudar dengan sendirinya.
Melalui bukunya, Tanya menyadarkan Anda, terkadang memang lebih baik bila tidak mengetahui apa pun. Banyaknya media sosial yang memfasilitasi Anda untuk membagikan momen di dunia maya, membuat Anda kerap mendapatkan informasi yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Fitur ponsel yang menginformasikan tentang cuaca dan temperatur hari menurut Tanya masuk kategori too much information. Tidak semua orang membutuhkan informasi itu pada suatu waktu, tapi ponsel pintar sekarang rutin memberikan informasi tersebut kepada Anda.
Kemudian, sebenarnya melihat unggahan teman-teman Anda di media sosial juga termasuk sebagai informasi yang tidak begitu Anda butuhkan. Dampak negatifnya, hal itu justru akan membuat Anda merasa kecil karena selalu membandingkan diri dengan pencapaian dan kebahagiaan orang lain.
Buku "The Joy of Missing Out" karya Tanya akan resmi diterbitkan di Indonesia pada 19 Maret 2021. Bentang Pustaka saat ini membuka periode prapemesanan (PO) sejak tanggal 3–22 Maret 2021, dengan memberikan diskon hingga 15 persen dari harga awal Rp79.000.
Baca juga: Tidur berkualitas tingkatkan kesehatan mental dan fisik
Baca juga: Cara pulihkan psikis setelah terpapar COVID-19
Baca juga: Psikolog: Kenali gejala "burn out" dan cara mengatasinya
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021