Dikutip dari Reuters, Minggu, Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perangkat lunak yang disematkan mungkin gagal untuk mengkomunikasikan lokasi kendaraan yang benar jika terjadi kecelakaan.
Lebih lanjut, regulator mengatakan bahwa masalah tersebut sangat berbahaya, karena dalam kondisi yang tak diketahui dapat menimbulkan masalah lanjutan bagi pengemudi dan penumpangnya. Sehingga, kendaraan dengan masalah ini harus segera ditarik dari peredaran untuk melakukan perbaikan.
Daimler menolak berkomentar lebih lanjut tentang penarikan tersebut.
Sebelumnya berdasarkan data dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA), Mercedes-Benz juga telah melakukan penarikan kembali terhadap lebih dari 1,3 juta mobilnya di Amerika Serikat akibat masalah yang sama.
Bulan lalu, Mercedes-Benz USA mengatakan menarik 1,29 juta kendaraan yang terjual sejak 2016 karena alasan yang sama.
Ternyata kegagalan sistem eCall sendiri telah terdeteksi dan dilaporkan sejak Oktober 2019 di Eropa.
Baca juga: Renault jual sahamnya di Daimler untuk kurangi biaya hutang
Baca juga: Truk dan bus Daimler bakal pakai mesin pabrikan AS Cummins
Baca juga: Daimler akan berganti nama menjadi Mercedes-Benz
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021