• Beranda
  • Berita
  • Bangka Tengah manfaatkan rawa jadi lahan pertanian

Bangka Tengah manfaatkan rawa jadi lahan pertanian

14 Maret 2021 17:04 WIB
Bangka Tengah manfaatkan rawa jadi lahan pertanian
Ilustrasi - Petani memanen jagung. ANTARA/Kasmono.

Memang membutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk bisa berhasil membudidayakan produk pertanian di area rawa

Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memanfaatkan area rawa seluas empat hektare menjadi lahan pertanian jenis hortikultura.

"Seluas empat hektare lahan penuh rawa mampu dimanfaatkan menjadi lahan pertanian tanaman produktif di Desa Lubuk Besar dan ini menjadi percontohan untuk pelaksanaan program lahan tidur menjadi produktif," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Babel, Minggu.

Ia menjelaskan, seluas empat hektare area rawa yang dijadikan lahan perkebunan itu dikelola kelompok tani Karya Gemilang di bawah binaan pemerintah daerah.

"Kelompok tani Karya Gemilang berhasil mengembangkan tanaman jagung, cabai dan bawang merah di atas lahan rawa seluas empat hektare tersebut," ujarnya.

Baca juga: Gubernur: Mentan janji akan bikin Babel surplus pangan

Bahkan, kata dia, khusus komoditas jagung sudah berhasil panen raya dengan produksi mencapai puluhan ton yaitu jenis jagung pipil dan manis.

"Memang membutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk bisa berhasil membudidayakan produk pertanian di area rawa, karena risiko gagalnya cukup tinggi jika salah urus. Namun sebaliknya, kualitas produksi jauh lebih baik jika sudah berhasil panen," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Karya Gemilang Budiman mengatakan dirinya termotivasi untuk menggarap area rawa menjadi lahan pertanian karena terus mendapat dorongan dan pembinaan dari pemerintah daerah.

"Memang mengolah area rawa ini membutuhkan waktu cukup lama dan juga biaya lebih besar, namun kami yakin hasilnya lebih besar," ujarnya.

Budiman mengatakan area rawa empat hektare itu merupakan kawasan yang potensi bijih timahnya cukup tinggi jika ditambang atau eksplorasi.

"Tapi, kami tidak melakukan penambangan kendati bisa mendatangkan hasil lebih cepat, saya justru menyulapnya jadi lahan pertanian dan sudah terbukti komoditas jagung sudah panen raya," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Babel asuransikan 8.500 hektare padi sawah
Baca juga: Kementan bantu Babel Rp24 miliar tingkatkan pertanian

Pewarta: Ahmadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021