• Beranda
  • Berita
  • Menag: Biaya haji berpotensi mengalami penyesuaian

Menag: Biaya haji berpotensi mengalami penyesuaian

15 Maret 2021 14:24 WIB
Menag: Biaya haji berpotensi mengalami penyesuaian
Seorang jamaah berdiam ditenda sambil membaca Al Quran saat menunggu waktu wukuf di Arafah pada Sabtu (10/8/2019). Waktu wukuf di Arafah di yakini umat muslim sebagai waktu yang paling mustajab untuk berdoa. ANTARA/Hanni Sofia/aa.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pembiayaan ibadah haji tahun ini berpotensi mengalami penyesuaian, jika otoritas Arab Saudi memberlakukan pembatasan kuota bagi jamaah asal Indonesia.

"Semakin kecil kuota, maka biaya per orang semakin besar," ujar Yaqut dalam rapat dengan pendapat bersama Komisi VIII DPR RI yang dipantau secara virtual, Senin.

Kendati demikian, potensi kenaikan biaya haji bisa terjadi ketika otoritas Arab Saudi telah memberikan kepastian soal dibukanya penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 Masehi. Saat ini belum ada keputusan apapun dari pemerintah di sana ihwal penyelenggaraan haji.

Selain pembatasan kuota, hal lain yang mempengaruhi pembiayaan haji sehingga mempengaruhi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yakni protokol kesehatan pada aspek transportasi, pajak, dan kurs rupiah.

Baca juga: Menag optimistis Arab Saudi buka penyelenggaraan haji 2021

Baca juga: Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia


"Salah satu variabel penentu perhitungan tersebut adalah penetapan protokol kesehatan pada aspek transportasi," kata dia.

Menag berharap ke depan ada kesepahaman antara ketentuan protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan penerapannya dalam kegiatan transportasi menurut Kementerian Perhubungan terutama menyangkut pembatasan fisik serta persyaratan tes usap (swab test).

"Adanya sinkronisasi akan memudahkan kami dalam mengimplementasikan skenario sekaligus menghitung biaya supaya lebih tepat," kata dia.

Meski Pemerintah Indonesia masih menunggu kabar dari pihak Kerajaan Arab Saudi, Yaqut optimistis penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 Masehi akan dibuka.

"Kami optimis kemungkinan diselenggarakannya haji tahun ini masih sangat terbuka. Hal ini ditandai dengan telah dilakukan vaksinasi di Arab Saudi sebagaimana juga di Indonesia dalam rangka menanggulangi pandemi COVID-19," kata dia.*

Baca juga: Calon haji Aceh diminta tak terpengaruh hoaks penundaan berangkat

Baca juga: Arab Saudi tunda umrah setelah Idul Fitri tahun ini

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021