• Beranda
  • Berita
  • Polisi: Rem blong diduga penyebab kecelakaan maut bus di Sumedang

Polisi: Rem blong diduga penyebab kecelakaan maut bus di Sumedang

15 Maret 2021 16:02 WIB
Polisi: Rem blong diduga penyebab kecelakaan maut bus di Sumedang
Petugas mengamankan lokasi sekitar peristiwa kecelakaan maut bus di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan penyebab kecelakaan maut bus di Sumedang, Jawa Barat, diduga karena mengalami rem blong hingga terperosok ke jurang.
 
"Penyebabnya sejauh ini belum diketahui, cuma di awal informasi penyebabnya yakni rem blong," kata Erdi di Polda Jabar, Kota Bandung, Senin.
 
Dari informasi awal yang didapat di lokasi, menurutnya polisi mulai melakukan penyelidikan kecelakaan maut tersebut guna mencari penyebab pasti peristiwa nahas tersebut.

Baca juga: Korban kecelakaan bus di Sumedang bertambah, total 29 orang tewas

Baca juga: Jasa Raharja serahkan santunan 26 korban kecelakaan bus di Sumedang
 
Adapun di jalan sekitar lokasi memang belum ditemukan adanya tanda-tanda jejak ban yang melakukan pengereman. Peristiwa itu sendiri terjadi di Jalur Alternatif Malangbong-Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
 
"Apakah benar penyebab kecelakaan diawali karena rem blong, masih dilakukan penyelidikan," kata dia.
 
Menurut Erdi, sejauh ini polisi telah memeriksa belasan saksi terkait dengan kecelakaan itu. Saksi itu terdiri dari para korban yang selamat, dan warga setempat yang melihat peristiwa tersebut.
 
"Tentunya ada beberapa yang akan diminta keterangan, termasuk pemilik dari kendaraan bus itu," kata Erdi.
 
Peristiwa itu sendiri menelan korban jiwa sebanyak 29 orang meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 27 orang meninggal di lokasi, dan dua orang meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Korlantas Polri jelaskan kronologis kecelakaan maut bus di Sumedang

Baca juga: Polisi belum tetapkan tersangka kasus kecelakaan bus di Sumedang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021