Pasar saham Asia diperkirakan akan menguat pada perdagangan Selasa, setelah indeks-indeks utama di Wall Street ditutup pada rekor tertinggi semalam dan investor menunggu pernyataan dari pertemuan kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) pekan ini.Pasar cenderung berada dalam pola bertahan menjelang ini ... minggu yang penuh dengan (pertemuan) bank-bank sentral utama
Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average keduanya melonjak, terangkat kenaikan saham-saham perjalanan karena vaksinasi massal di Amerika Serikat dan persetujuan kongres atas rancangan undang-undang bantuan virus corona 1,9 triliun dolar AS memicu optimisme investor.
Indeks berjangka Nikkei 225 Jepang naik 0,10 persen, indeks berjangka Hang Seng Hong Kong naik 0,55 persen dan indeks berjangka E-mini untuk S&P 500 turun 0,16 persen dan indeks MSCI yang melacak saham di seluruh dunia naik 0,04 persen.
Sementara itu Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,24 persen padai awal perdagangan.
Investor fokus pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS, yang akan berakhir pada Rabu (17/3/2021), ketika kenaikan imbal hasil obligasi memicu kekhawatiran kenaikan inflasi. Pembuat kebijakan Fed diperkirakan memproyeksikan bahwa ekonomi AS akan tumbuh pada 2021 dengan laju tercepat dalam beberapa dekade.
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup jatuh, dipicu pasar dana khawatir balik ke AS
Risalah dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral Australia untuk Maret akan keluar pada tengah hari dan diharapkan dapat memberikan komentar tentang imbal hasil obligasi dan pembaruan tentang target imbal hasil obligasi 3 tahun.
Bank sentral Inggris (BoE) juga mengadakan pertemuan minggu ini pada Kamis (18/3/2021).
"Pasar cenderung berada dalam pola bertahan menjelang ini ... minggu yang penuh dengan (pertemuan) bank-bank sentral utama," tulis analis di TD Securities.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 174,82 poin atau 0,53 persen menjadi 32.953,46 poin, S&P 500 naik 25,6 poin atau 0,65 persen menjadi 3.968,94 poin dan Komposit Nasdaq bertambah 139,84 poin atau 1,05 persen menjadi 13.459,71 poin.
Baca juga: Saham Hong Kong menguat, ikuti optimisme aktivitas pabrik di China
Saham-saham maskapai penerbangan naik karena perusahaan menunjukkan tanda-tanda nyata dari pemulihan industri ketika pandemi COVID-19 yang melambat membantu pemesanan untuk perjalanan liburan.
Jerman, Prancis, dan Italia berhenti sejenak pada suntikan AstraZeneca COVID-19 setelah beberapa negara melaporkan kemungkinan efek samping yang serius. Perkembangannya akan diawasi di Australia, di mana vaksin juga diberikan.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa datar pada Senin (15/3/2021), setelah menyentuh level tertinggi sejak Februari 2020.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang turun pada Senin (15/3/2021) karena pasar menunggu hasil pertemuan Fed dan lelang surat utang pemerintah terbaru.
Baca juga: Saham Korsel berakhir lebih rendah, Indeks Kospi turun 0,28 persen
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan, mencapai 1,642 persen minggu lalu, berakhir turun 2,8 basis poin menjadi 1,6073 persen pada Senin (15/3/2021).
Meningkatnya ekspektasi inflasi dapat mendorong Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberi sinyal akan mulai menaikkan suku lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dalam perdagangan mata uang, dolar menguat karena para pedagang memotong taruhan bearish pada greenback ke posisi terendah empat bulan.
Indeks dolar naik 0,154 persen, dengan euro melemah 0,03 persen menjadi 1,1924 dolar AS. Dolar Australia turun 0,08 persen terhadap greenback di 0,775 dolar AS.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April ditutup pada 65,39 dolar per barel, turun 22 sen. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei ditutup pada 68,88 dolar AS per barel, turun 34 sen.
Baca juga: Wall Street menguat, S&P 500 dan Dow berakhir di rekor tertinggi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021