"Pendirian Pusat Studi Tafaquh merupakan ikhtiar kami di UII untuk semakin mengakrabi Alquran dan Hadis dan memahaminya dengan lebih baik," kata Rektor UII Fathul Wahid saat peluncuran Pusat Studi Tafaquh secara daring di Yogyakarta, Selasa.
Mendalami Alquran dan Hadis, menurut Fathul, adalah upaya sepanjang hayat dan kerja peradaban yang tak akan pernah berhenti.
Pembacaan pertama dan selanjutnya dari ayat Alquran dan Hadis, katanya, akan sangat mungkin menghadirkan pemahaman lain yang lebih mendalam.
Baca juga: Guru Besar UII sebut tanaman obat COVID-19 ada dalam Al Quran
Baca juga: Alumni UII bantu alat kesehatan buat RS rujukan COVID-19
Baca juga: Yayasan Badan Wakaf UII bangun RS JIH di Purwokerto
"Mengkaji Alquran dan Hadis selalu saja menghadirkan tilikan-tilikan baru yang sesuai dengan semangat zaman," tuturnya.
Kendati demikian, lanjutnya, dalam memahami Alquran memerlukan orang yang mumpumi untuk menafsirkannya secara otoritatif.
Ia berharap melalui pusat studi itu, warga UII mampu mentranslasi pesan-pesan dalam Alquran dan Hadis ke dalam beragam ikhtiar konkret yang dapat berandil memecahkan masalah bangsa serta memajukan masyarakat.
"Selain itu, kajian terhadap Alquran dan Hadis diharapkan bisa menjadi pelita kolektif yang memandu semua proses pendidikan dan pengembangan serta aplikasi ilmu pengetahuan di UII selalu sejalan dengan nilai-nilai Islam," kata Fathul Wahid.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021