Penciptaan single "Sydney" terinspirasi oleh grup hip hop "Three 6 Mafia", dengan ciamiknya lagu ciptaannya dituangkan Brian diiringi alunan saksofon.
"Keseluruhan produksi single ini sangat terinspirasi oleh grup hip-hop. Saya juga selalu ingin mendengar diri saya sendiri membicarakan hidup saya diiringi lantunan suara saksofon yang indah," kata Rich Brian dalam keterangannya, Rabu.
Baca juga: Rich Brian soal fans "overproud": Memang kenapa?
Baca juga: Rich Brian kangen keluarga dan makanan di Indonesia
Melalui lagu ini, pendengar bisa merasakan proses yang dijalani Rich Brian selama bertahun-tahun dan berhasil mengabaikan keraguan pada dirinya dan berfokus pada karir, gaya hidup dan masa depannya.
Perkembangan diri pemuda berusia 20 tahun itu dapat dilihat pendengar seperti dalam lirik yang dilantunkannya, "Aku benci ketika orang-orang yang tidak terlalu mengenal siapa aku, bertingkah seakan-akan merekalah yang telah menciptakanku / Banyak orang merasa takut akan perubahan, dan aku tidak mempedulikannya karena saat ini aku sedang berada di fase ke-8 metamorfosaku,”.
“Sydney” juga terpilih menjadi lagu resmi pertandingan final PUBG MOBILE Pro League Southeast yang diselenggarakan pada Maret 2021, sebuah acara bergengsi bagi para komunitas games di Asia Tenggara.
PUBG Mobile merupakan aplikasi mobile gaming dengan lebih dari 30 juta pengguna aktif harian dan telah menembus angka 70 juta lebih download per tahun.
Lagu "Sydney" yang diproduksi melalui 88rising dan didistribusikan oleh 12 Tone Music LLC itu sudah dapat dinikmati lewat Spotify, Apple Music, Amazon Music, Youtube Music, Deezer, Tidal, hingga Soundcloud.
Tahun lalu, Rich Brian meluncurkan Mini Album 1999, dan hingga saat ini telah mencapai 75 juta streams.
Rich Brian adalah penyanyi asal Indonesia yang tenar berkat single "Dat $tick" yang dia unggah di SoundCloud pada Maret 2016.
Bersama label 88Rising dia lantas menelurkan sejumlah album seperti "Amen" (2018), "Head in the Clouds" (2018) serta "The Sailor" (2019).
Baca juga: PUBG Mobile berkolaborasi eksklusif dengan Rich Brian
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021