"Bandara ini kita bangun dengan proses yang tidak mudah. Ada tiga bukit yang kita pangkas sehingga bandara ini berada di atas bukit, dan panjang landasannya 2.000 meter. Alhamdulillah sekarang sudah ada pergerakan, hampir setiap hari ada pesawat ATR dari Makassar pulang pergi,” ujar Budi Karya dalam rilis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, Bandara Tana Toraja dibangun untuk mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya Tana Toraja.
Baca juga: Bandara Haji Muhammad Sidik akan diresmikan Jokowi pada 18 Maret
"Kita harapkan pembangunan ini sesuai dengan arahan Pak Presiden, bahwa semua pembangunan prasarana transportasi diarahkan untuk fungsi-fungsi yang nyata, seperti Pariwisata, yang menjadi daya tarik khususnya di Tana Toraja," ucapnya.
Bandar Udara Toraja dibangun guna meningkatkan aksesibilitas transportasi, mendorong konektivitas dan pariwisata Toraja. Bandara ini dibangun untuk menggantikan Bandara Pongtiku di Rantetayo yang tidak memungkinkan untuk dikembangkan.
Bandara Toraja memiliki panjang runway 2000 m x 30 m, dan bisa didarati oleh pesawat Sejenis ATR 72-500/600. Memiliki terminal penumpang dengan luas 1.152 m² yang dapat melayani 45.000 penumpang per tahun.
Baca juga: Pesawat komersial mendarat perdana di Bandara Toraja
Bandara Toraja telah beroperasi sejak tanggal 4 September 2020 dan telah dilayani secara regular oleh dua maskapai yaitu Wings Air dan Citilink yang melayani penerbangan reguler dengan rute Makassar – Toraja dan sebaliknya.
Pada Kamis besok, akan diresmikan 2 (dua) bandara yang berada di wilayah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) di Indonesia oleh Presiden Jokowi di Bandara Toraja, Sulawesi Selatan, yaitu Bandara Bandara Toraja di Tana Toraja - Sulawesi Selatan dan Bandara Pantar di Alor - Nusa Tenggara Timur.
Dalam peninjauannya, Menhub didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, Direktur Utama PT Airnav Pramintohadi, serta Bupati Tana Toraja Theofillus Allorerung.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021