• Beranda
  • Berita
  • AI hingga otomasi, tren teknologi "enterprise" utama di 2021

AI hingga otomasi, tren teknologi "enterprise" utama di 2021

18 Maret 2021 09:34 WIB
AI hingga otomasi, tren teknologi "enterprise" utama di 2021
Ilustrasi. (ANTARA/HO)
Perusahaan teknologi Zebra Technologies Corporation memprediksi tren teknologi enterprise utama pada tahun 2021 akan meliputi masifnya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), hingga otomasi di berbagai sektor.

"Untuk meraih leadership di industri pada 2021 dan tahun-tahun berikutnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu memiliki teknologi yang tepat dalam membantu mereka meraih efisiensi operasional dan hasil bisnis yang lebih baik," kata Country Lead for Indonesia, Zebra Technologies Asia Pacific, Tracy Yeo, melalui keterangannya, Kamis.

Baca juga: Tren teknologi jaringan yang perlu diantisipasi perusahaan pada 2021

Ada pun tren teknologi enterprise pertama adalah computer and machine vision, yang telah memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai lingkungan fisik perusahaan di berbagai industri.

Dengan sistem computer vision akan tercipta solusi-solusi yang secara visual dapat menafsirkan dan memahami dunia secara lebih luas dan lebih dinamis.

Machine vision adalah bagian dari computer vision yang menggunakan teknik visual untuk berfokus pada inspection analysis dan pendeteksian anomali. Dengan berbagai kemampuan untuk menangkap, memroses, menginterpretasikan, dan mengarahkan tindakan, computer and machine vision dapat membantu memecahkan masalah-masalah mendesak yang sebelumnya dibebankan kepada para pekerja.

Selanjutnya adalah otomasi pintar termasuk AI dan robotik. Otomasi ini difasilitasi oleh asisten virtual seperti Alexa dan Siri. Penggunaan teknologi machine learning oleh perusahaan akan memperbaiki workflow, delivery, dan consumer experience.

Selain itu, AI dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam merekomendasikan tindakan korektif. AI serta robotik akan mendorong agar otomasi pintar dapat menjadi bagian dari tren Internet of Things (IoT) dan Industry 4.0.

Berikutnya, otomasi retail dan gudang (retail and warehouse automation). Di sisi gudang dan rantai pasok, keberadaan otomasi fisik, RFID, dan teknologi sensor suhu yang dikombinasikan dengan peningkatan penggunaan robotik yang berinteraksi dan berkolaborasi dengan manusia dapat membantu fulfillment center meningkatkan operasional e-commerce mereka.

Terakhir adalah data and prescriptive analytics. Menerapkan solusi prescriptive analytics dengan cara menyerap data real-time akan meningkatkan kinerja dan menghasilkan tindakan yang efektif.

Perusahaan-perusahaan yang menerapkan analitik seringkali beroperasi dan dioptimalkan dengan mengandalkan data historis. Hal ini akan menghadirkan tantangan tersendiri ketika muncul aliran-aliran data baru dan dimasukkan ke dalam model prediktif untuk mendorong tindakan dan hasil yang real-time.


Baca juga: Cloudera: Data jadi penggerak utama teknologi 2021

Baca juga: Menristek: 10 tren baru teknologi selama normal baru

Baca juga: Ajang Huawei Connect 2019 fokuskan tren kecerdasan buatan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021