Vaksin pertama Taiwan - sebanyak 117.000 dosis vaksin AstraZeneca - tiba di wilayah tersebut awal Maret ini meski belum mulai diberikan kepada masyarakat.
Melalui pernyataan video pada Rabu malam, Chen mengatakan dosis, yang berasal dari produsen Korea Selatan, kini lolos pemeriksaan terakhir oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan.
Pemberian vaksin kemungkinan secepatnya pada Senin, lanjut Chen.
Menurutnya, sekitar 60.000 orang telah mengantre untuk mendapatkan suntikan pertama vaksin.
Taiwan memprioritaskan petugas medis dalam program vaksinasi mereka.
Pada Desember Taiwan mengatakan sepakat untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dosis dari produsen AstraZeneca.
Belasan negara di Eropa menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pekan ini di tengah kekhawatiran keamanan vaksin, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu mengatakan telah menganggap khasiat vaksin lebih besar ketimbang risikonya dan merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan.
Pemerintah Taiwan meremehkan kekhawatiran tentang lambannya program vaksinasi. Mereka beranggapan bahwa tingkat kasus yang rendah bukanlah urgensi, yang terjadi di negara lain di mana pandemi merajalela.
Hanya 24 pasien COVID-19 yang masih dirawat di rumah sakit di Taiwan.
Taiwan berhasil mengendalikan pandemi virus corona berkat pencegahan awal dan efektif, termasuk penutupan sebagian besar perbatasan mereka.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes: Vaksin COVID 'buatan Taiwan' kemungkinan diluncurkan Juli
Baca juga: Taiwan keluarkan izin darurat untuk vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Moderna teken perjanjian pasok vaksin COVID bagi Taiwan, Kolombia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021