Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan implementasi Batam Logistic Ecosystem (BLE) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mampu memulihkan ekonomi dari krisis pandemi COVID-19.Jadi ini merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan serta mengakselerasi pemulihan tersebut
“Jadi ini merupakan bagian dari upaya pemulihan ekonomi dan meningkatkan serta mengakselerasi pemulihan tersebut,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers peluncuran Batam Logistic Ecosystem di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menyatakan pemulihan ekonomi ini dapat terwujud karena BLE akan meningkatkan daya saing, memberikan kepastian berusaha, dan daya tarik untuk berinvestasi di Batam.
Terlebih lagi, kata Sri Mulyani, kinerja pertumbuhan ekonomi Batam selama lima tahun terakhir di bawah rata-rata ekonomi nasional, padahal daerah ini memiliki potensi sangat besar.
Baca juga: Luhut: Ekosistem Logistik Nasional spektakuler, pangkas 17 layanan
“Dalam satu tahun dengan kegiatan ekonomi yang menurun, ekspor dan impor justru pada situasi ini kita perlu membenahi diri sehingga nanti kalau lagi pick up atau pulih dia sudah bisa memberikan pelayanan jauh lebih baik,” jelas Sri Mulyani.
Tak hanya itu, menurut dia, implementasi BLE juga merupakan langkah konkret dari amanah Undang-Undang Cipta Kerja yaitu memperbaiki lingkungan bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan.
“Ini kan bagian dari mengurangi regulasi dan inefisiensi sehingga lebih mudah untuk bisa memberikan kepastian,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Terakhir, Sri Mulyani menilai implementasi BLE akan mampu menjadi platform dalam menciptakan koordinasi bagi seluruh kementerian, lembaga, pemerintah daerah serta dunia usaha.
Baca juga: MTI: Masa pandemi kesempatan perbaiki sistem logistik nasional
“Sehingga mereka koordinasinya jauh lebih mudah transparan dan memberi kepastian,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai informasi BLE merupakan bagian dari Sistem Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang berfungsi merapikan dan menyederhanakan proses bisnis melalui layanan pemeriksaan terpadu dengan single submission, layanan pelabuhan, dan perizinan.
Sistem NLE dilakukan secara bertahap hingga 2024 dengan proyek percontohan dilakukan bertahap di Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Baca juga: Sri Mulyani ungkap 4 alasan transaksi digital perlu diatur ketat
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021