Saat peresmian Bandar Udata Buntu Kunik oleh Presiden Joko Widodo di Tana Toraja, Sulsel, Kamis, Menhub menyatakan, pembangunan infrastruktur bandar udara dengan anggaran sekitar Rp800 miliar tersebut ditujukan mempermudah aksesbilitas, karena sebelumnya harus menempuh perjalanan jalur darat selama 8 hingga 9 jam dari Makassar ke Toraja.
Dia mengatakan, pembangunan Bandara Buntu Kunik ini 2.000 meter, namun yang efektif digunakan 1.700 meter dan dapat menampung 456 ribu orang kunjungan dalam setahun.
Sementara Bandara Pantar di Alor, NTT, lanjut dia, untuk konektivitas daerah terluar dari sisi NTT dan diharapkan dapat mengakomodasi 35 ribu orang penumpang dalam setahun.
Pada kesempatan tersebut Budi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya pada Komisi V, DPD, DPRD Provinsi Sulsel dan Kabupaten Tana Toraja serta masyarakat dan tokoh adat yang memberikan dukungan luar biasa.
"Bapak presiden selama ini terus memantau perkembangan bandara ini dan selalu bertanya kapan selesai," katanya.
Dengan peresmian dua bandara tersebut, lanjut Budi, diharapkan dapat menjadi fasilitas infrastruktur untuk mendukung konektivitas daerah ini menjadi lebih maksimal.
Baca juga: Presiden bersyukur akhirnya Bandara Toraja rampung dan diresmikan
Baca juga: Peresmian Bandara Buntu Kunik dorong sektor pariwisata Toraja
Baca juga: Pesawat komersial mendarat perdana di Bandara Toraja
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021