Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengingatkan Balai Latihan Kerja (BLK) jangan menjadi sumber pengangguran baru, khususnya di tengah pandemi COVID-19.Sebaliknya BLK harus menjadi jawaban dari persoalan ketenagakerjaan dengan pelatihan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja
"Sebaliknya BLK harus menjadi jawaban dari persoalan ketenagakerjaan dengan pelatihan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja," katanya pada pembukaan pelatihan berbasis kompetensi Angkatan I di BLK Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat. .
Dalam kaitan itu, kata dia, BLK harus dalam satu tarikan napas sehingga pelatihan berbasis kompetensi disertai sertifikasi, berikut penempatan, harus bisa diterima di pasar kerja atau menjadi wirausaha.
"Kalau tidak bisa, tutup saja. Buat apa buka BLK kalau hanya melahirkan pengangguran baru," katanya.
Ia mengharapkan seluruh pengelolaan BLK untuk melakukan lompatan besar hingga transformasi demi menjamin para lulusannya bisa diterima di dunia kerja.
Di antaranya dengan revolusi sumber daya manusia (SDM), revitalisasi sarana prasarana, reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan hingga perkuat kerjasama dengan industri dan pengusaha.
"Saya tidak mau peralatan pelatihan (yang ada) di BLK hanya jadi pajangan. Sarana dan prasarana BLK harus menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan," demikian Ida Fauziyah.
Baca juga: Menaker: BLK bakal ditransformasi jadi pusat pengembangan kompetensi
Baca juga: Menaker semangati barista disabilitas di BLK Banda Aceh
Baca juga: Kementerian Ketenagakerjaan bangun 1.000 BLK Komunitas pada 2020
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021