• Beranda
  • Berita
  • Wamenkes: AstraZeneca aman digunakan dan segera edar

Wamenkes: AstraZeneca aman digunakan dan segera edar

22 Maret 2021 11:51 WIB
Wamenkes: AstraZeneca aman digunakan dan segera edar
Dokumentasi - Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan Inggris. (31/10/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.

tidak ada hubungan antara peningkatan kekentalan darah dengan vaksinasi

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca aman digunakan dan segera didistribusikan ke sejumlah daerah untuk mengejar tenggat waktu kedaluarsa vaksin buatan Inggris tersebut.

"Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan berdasarkan atas keputusan WHO. Berkaitan dengan expired date yang sampai ke kita 31 Mei 2021, maka kita lakukan percepatan. Mulai hari ini sudah didistribusikan dan akan kita gunakan di beberapa daerah," kata Dante Saksono saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat meninjau vaksinasi COVID-19 di Lampung, Senin.

Sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.

Meskipun ada sejumlah laporan terkait indikasi pengentalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca, Dante mengatakan angka peningkatan indikasi tersebut lebih kecil daripada angka kasus infeksi COVID-19.

Baca juga: WHO desak dunia tetap gunakan vaksin COVID AstraZeneca

Baca juga: Kemarin BPOM izinkan pemakaian vaksin AstraZeneca, MUI pun membolehkan


"Di beberapa negara itu kejadian 30 dari 5.000.000 suntikan. Kemudian dilakukan sidang di WHO, di EMA (European Medicines Agency), memperlihatkan tidak ada hubungan antara peningkatan (indikasi) kekentalan darah dengan vaksinasi," jelasnya.

Dalam keterangan resminya, WHO menyatakan vaksinasi COVID-19 tidak akan mengurangi penyakit atau kematian karena penyebab lain.

WHO saat ini beranggapan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya, sehingga WHO merekomendasikan vaksinasi dengan AstraZeneca boleh dilanjutkan. WHO juga terus berkoordinasi dengan EMA dan badan pengawas obat-obatan di seluruh dunia terkait informasi terbaru tentang keamanan vaksinasi COVID-19.

Sementara itu di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan vaksin AstraZeneca mengandung unsur haram karena menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya. Namun, MUI memperbolehkan penggunaan AstraZeneca dalam kondisi darurat untuk menghentikan darurat kesehatan pandemi COVID-19.

Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada awal Maret dan telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Presiden: Jawa Timur siap gunakan vaksin AstraZeneca

Baca juga: Wapres tegaskan ketentuan vaksin bukan kehalalan melainkan kebolehan

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021