Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau menyatakan ada tiga lokasi kebakaran lahan gambut yang kini jadi fokus utama untuk dipadamkan, yakni di Kabupaten Bengkalis dan Pelalawan.Sekarang masih dalam proses pemadaman, baik melalui satgas darat maupun udara
"Sekarang masih dalam proses pemadaman, baik melalui satgas darat maupun udara," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gofur di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan upaya pemadaman dilakukan secara simultan melalui tim pemadam dari darat, dan dari udara menggunakan helikopter "water bombing" dan pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Meski di Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir sudah turun hujan, namun di daerah pesisir peluang hujan sangat rendah sehingga sangat rawan kebakaran lahan gambut.
Ia mengatakan daerah yang masih terdapat titik api besar antara lain di Desa Teluk Lancar, Kemantan, di Kabupaten Bengkalis. Kemudian di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti di Kabupaten Pelalawan.
Kebakaran lahan di Desa Teluk Lancar Bengkalis masih dalam proses pemadaman melalui jalur darat. Informasi terakhir, titik api tinggal sedikit lagi yang masih hidup dan sebagian besar sudah berhasil dipadamkan.
"Kebetulan kami dari BPBD Provinsi langsung turun ke lapangan, di Desa Teluk Lancar untuk membantu petugas dari BPBD bengkalis dan masyarakat peduli api melakukan proses pemadaman. Begitu juga dengan di Kuala Kampar dan Teluk Meranti juga masih dalam proses pemadaman," katanya.
Berdasarkan data BPBD Riau, luas karhutla sejak awal Januari 2021 hingga kini tercatat totalnya mencapai 811,16 hektare (ha). Kebakaran lahan sudah terjadi di 10 kabupaten dan kota.
Kebakaran terluas terdapat di Kabupaten Bengkalis, yakni mencapai 293 ha, kemudian diikuti oleh Kabupaten Indragiri Hilir seluas 129 ha dan Kota Dumai 111 ha.
Pemprov Riau, kata Jim Gofur, sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021. Bantuan dari pemerintah pusat untuk Pemprov Riau yang sudah tiba antara lain tiga helikopter dan dua pesawat untuk penanggulangan Karhutla. Bantuan tersebut berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pesawat Cassa 212 TNI AU kini berada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pesawat itu sudah beroperasi dengan menabar garam ke awan untuk menghasilkan hujan buatan, karena Riau mengalami musim kemarau panjang.
Satu pesawat lainnya adalah jenis Cessna Caravan yang digunakan untuk keperluan patroli dari BNPB.
Kemudian bantuan dari BNPB berupa tiga unit helikopter. Heli tersebut khusus untuk membantu pemadaman kebakaran dengan menjatuhkan air dari udara (water bombing). Sedangkan, satu heli lagi bantuan dari KLHK digunakan untuk patroli, namun apabila diperlukan bisa membantu pemadaman.
Baca juga: Tanggulangi karhutla, Riau dapat bantuan tiga heli dan dua pesawat
Baca juga: BPPT mulai operasikan modifikasi cuaca tangani karhutla di Riau
Baca juga: Lahan gambut Rimbo Panjang-Riau terbakar, tim berjibaku memadamkan
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021