Setiap peserta bertanding empat babak, dua kali putih dan dua kali hitam, dengan waktu pikir masing-masing 10 menit dan jeda antar babak 5 menit.
Namun, pertandingan terhenti saat babak ketiga usai karena Dadang tidak ingin melanjutkan permainan. Sementara, Irene telah unggul 3-0.
Pada babak pertama, Irene berada di posisi menyerang dengan biduk putih, sementara Dadang berada di biduk hitam, dengan menggunakan pola pertahanan Caro-Kann.
Menuju pertengahan babak, biduk putih milik Irene lebih unggul dari segi perkembangan pion. Sayangnya, Dadang mengambil langkah blunder yang justru menguntungkan biduk putih, sehingga babak pertama dimenangkan oleh Irene.
Pada babak kedua, biduk catur diputar dan kini Dadang berada di posisi menyerang dengan biduk putih. Irene dengan biduk hitam mengambil pola untuk mengembangkan buah catur.
Keduanya masih bertahan hingga pertengahan babak, dan Dadang diunggulkan dari segi waktu. Namun, Dadang kembali melakukan blunder yang membuat Irene memenangkan babak kedua.
Pada babak ketiga Irene bermain aman, sementara Dadang bermain lebih aktif, menurut Grand Master Susanto Megaranto yang menjadi komentator pada pertandingan tersebut.
Dadang lagi-lagi melakukan blunder, dan babak ketiga kembali menjadi milik Irene. Secara umum, GM Susanto melihat Irene bermain agresif, sementara Dadang lebih bermain posisional.
Baca juga: WGM Irene harap pertandingan persahabatan akhiri polemik Dewa Kipas
Baca juga: Irene Sukandar jawab tudingan pansos hingga mata duitan
Akhiri polemik
Usai pertandingan, Dadang memuji permaianan dan pertahanan yang kokoh dari Irene. "Benar-benar tidak bisa ditembus," ujar dia.
Sementara, Irene mengaku sangat menikmati pertandingan tersebut. Terlepas dari itu, Irene berharap pertandingan persahabatan ini dapat mengakhiri polemik Dewa Kipas.
"Setelah dari sini, please jangan ada yang menghujat Pak Dadang... Kita ke sini untuk persahabatan, bukan ajang pembuktian," kata Irene.
Perwakilan dari PB Percasi Hendry Djamal yang menjadi wasit dalam pertandingan itu juga berharap ajang tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran bersama demi catur Indonesia.
Hal senada juga di sampaikan Deddy Corbuzier yang menggelar acara tersebut. Ia berharap pertandingan tersebut akan meningkatkan dunia catur di Indonesia, karena catur tidak pernah sebesar itu.
Deddy mengatakan pertandingan persabahatan yang disiarkan secara langsung di akun YouTube miliknya itu ditonton jutaan orang.
Dia juga menuturkan pertandingan yang digelar tatap muka atau offline tersebut telah memenuhi protokol kesehatan, dan telah dilakukan tes COVID-19 terlebih dahulu.
Deddy memberikan hadiah sebesar Rp200 juta untuk pemenang dan Rp100 juta bagi yang kalah. Jumlah tersebut meningkat dari total Rp150 juta yang diumumkan pada Sabtu (20/3).
Dalam beberapa pekan terakhir, pemberitaan tentang kasus akun Dewa Kipas yang memenangkan pertandingan melawan pecatur luar negeri IM Levy Rozman (USA) dengan nama akun GothamChess ramai diperbincangkan.
Hal itu muncul saat akun Dewan Kipas di-banned oleh chess.com yang kemudian mengakibatkan netizen Indonesia melontarkan komentar "menyerang" dalam berbagai akun medsos milik GothamChess dan chess.com, seperti di Twitter, Instagram dan juga YouTube, karena tidak terima akun Dewa Kipas di-banned.
Deddy Corbuzier mengundang pemilik akun Dewa Kipas hadir dalam podcast-nya. Setelah surat terbukanya, Irene juga diundang dalam podcast Deddy Corbuzier. Tim podcast Deddy Corbuzier kemudian berinisiatif untuk membuat pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene.
Baca juga: Irene Sukandar akan lawan Dewa Kipas di podcast Deddy Corbuzier
Baca juga: Analisis diblokirnya akun Dewa Kipas di Chess.com
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021