Secara keseluruhan, PMCA 2021 didominasi oleh nama-nama baru. Tim unggulan, satu per satu berguguran sejak babak kualifikasi awal. Nama-nama familiar, seperti Bigetron Era, Alter Ego Dione, Dewa United Grizille dan Eagle 365 harus tersingkir sejak awal.
Sebaliknya, banyak tim komunitas yang unggul sejak tahap qualifier. Sistem turnamen ketat yang diterapkan PMCA 2021 membuat nama-nama lain yang tidak diprediksikan sebelumnya muncul secara kuat. Tim-tim tersebut, antara lain Morph Eternity, Aerowolf Zoo dan Grimz Virago.
Memasuki babak Grand Final, kekuatan Grimz Virago tidak terbendung, dengan tiga kali Winner Winner Chicken Dinner (WWCD) berhasil disabet dari total enam match yang tersedia.
Bahkan, gelar terminator juga berhasil diraih oleh salah satu pemain Grimz Virago dengan ID GRIMZxCaroline, Sarah Putri Rahma.
Sarah mendapatkan total 25 kill di total keseluruhan map. Tidak hanya itu, Sarah juga mendominasi dua map Erangel dengan sembilan kill di hari pertama dan delapan kill di hari kedua.
Baca juga: 16 tim esport perempuan siap hadapi final PMCA 2021
Pada akhirnya, Grimz Virago sukses menduduki puncak klasemen dengan total poin 100 dan selisih cukup besar sebanyak 17 poin dari runner up.
TPK48 Inbox mengkoleksi total 83 poin dan berada di posisi kedua. Posisi ketiga diraih oleh tim Johana Andreanne Claudia dan kawan-kawan dari Luna Nera Esports dengan total 61 poin.
PMCA 2021 merupakan bagian dari serangkaian turnamen pre-SEACA (South East Asia Cyber Arena) tahunan. Sebanyak 16 tim yang bertarung dalam Grand Final PMCA 2021 akan memiliki kesempatan untuk kembali bersaing melalui PUBG Mobile Ladies League Season Zero yang akan diselenggarakan Mei 2021.
Vice President Esports UniPin Alvin Gunawan menjelaskan PMCA 2021 merupakan salah satu kesempatan untuk menjaring talenta baru bagi gamers perempuan di Indonesia.
"Dari sini, kita bisa mendapatkan talenta-talenta untuk direkrut oleh tim-tim esports Indonesia di masa mendatang. Dengan sistem PMCA sebagai bagian dari kompetisi yang berjenjang hingga SEACA, para gamer perempuan Indonesia juga akan memiliki kesempatan untuk bersaing dengan gamers lain dari seluruh Asia Tenggara juga," kata Alvin dalam keterangan tertulis, Senin.
Seluruh kompetisi itu sepenuhnya diselenggarakan oleh Unity (UniPin Community) yang merupakan bagian dari UniPin, platform top-up game dan konten digital di Indonesia. Selain turnamen yang berfokus untuk gamers perempuan, Unity juga banyak menyelenggarakan turnamen di level mahasiswa dan komunitas.
Baca juga: EVOS Esports juarai FFIM 2021, bawa nama Indonesia ke tingkat dunia
Baca juga: Onic Esports ambil alih puncak klasemen setelah kalahkan Alter Ego
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021