"Pertanyaan industri dan PMA, kapan (vaksinasi dijalankan) dan ini belum terjawab, sehingga menimbulkan kebingungan," kata Koordinator Batam dan Karimun Himpunan Kawasan Industri Indonesia, Tjau Hioeng di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Ia mengatakan sebenarnya pihak industri sangat mengapresiasi program vaksinasi pemerintah, juga vaksinasi gotong royong oleh Kadin. Namun ketidakpastian membuat pelaku usaha bimbang.
Baca juga: Kemenparekraf targetkan 30.000 pelaku pariwisata Kepri divaksin
PMA, kata dia, membutuhkan kepastian mengenai rencana vaksinasi bagi warga Indonesia, yang juga merupakan pekerjanya.
"Mereka bingung, apakah akan melakukan vaksin melalui pemerintah yang gratis atau gotong royong," kata dia.
Karena hingga saat ini, menurut dia, Peraturan Menteri Kesehatan pun tidak tegas menyebutkan waktu vaksinasi gotong royong ataupun vaksinasi pemerintah.
"Permenkes hanya mengatakan vaksinasi gotong royong oleh biofarma kerja sama dengan klinik yang tidak melayani vaksin pemerintah. Kapan vaksin pemerintah dilakukan? kami tidak tahu kapan," kata dia.
Baca juga: Dua perusahaan di Batam koordinasi vaksinasi mandiri
Sampai saat ini baru diketahui vaksinasi prioritas untuk tenaga medis, pekerja pelayan publik, TNI dan Polri. Sedangkan untuk pekerja di kawasan industri belum diumumkan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Kepri, Musni Hardi K Atmaja mengatakan program vaksinasi dalam penanganan COVID-19 dipercaya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia menyatakan pada 2021 perbaikan ekonomi akan berlanjut seiring meredanya pandemi dan berjalannya vaksinasi sehingga mendorong konsumsi dan investasi.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021