PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik dan uap dalam jangka panjang di wilayah kerja minyak dan gas bumi Blok Rokan, Provinsi Riau, yang akan dikelola PT Pertamina (Persero) mulai Agustus 2021.Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5x100 MW 'converter'
"PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang, yang andal tanpa padam, bagi PT Pertamina Hulu Rokan," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN membaginya menjadi dua tahapan, yakni masa transisi dan permanen.
Masa transisi berlangsung selama tiga tahun dimulai Agustus 2021 hingga Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki Wilayah Kerja Rokan.
Selanjutnya, PLN akan memberikan layanan permanen mulai 8 Agustus 2024 melalui interkoneksi sistem kelistrikan Pulau Sumatera.
Cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Pulau Sumatera saat ini tercatat sebesar 2.808 MW, dengan daya mampu sebesar 8.852 MW dan beban puncak 6.044 MW.
"Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5x100 MW converter. Empat unit akan beroperasi secara kontinyu dan satu unit dalam posisi stand by," kata Agung.
Keandalan tersebut, lanjutnya, didukung dengan pasokan ke koneksi PLN-Pertamina Hulu Rokan melalui dua jalur transmisi 150 kV melalui sistem kelistrikan Pekanbaru dan sistem kelistrikan Dumai.
Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan skema pasokan cadangan apabila terjadi gangguan dengan mengoptimalkan pembangkit eksisting di Balai Pungut dengan total daya mampu sebesar 250 MW.
"Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi," pungkas Agung.
Blok Rokan merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer persegi. Blok ini memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak besar, yakni Bekasap, Minas, dan Duri.
Tahun ini, Pertamina telah merencanakan pengeboran 44 sumur baru guna mengoptimalkan produksi Blok Rokan.
Baca juga: Transisi pengelolaan Blok Rokan, Chevron serahkan data produksi
Baca juga: PLN jamin kebutuhan listrik dan uap ladang minyak Blok Rokan Riau
Baca juga: SKK Migas: Blok Rokan masih jadi andalan menuju produksi 1 juta barel
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021