Selebrasi nasional besar-besaran tersebut akan menjadi kunci dalam menciptakan momentum untuk Olimpiade tahun ini.
Berikut angka-angka penting dalam kegiatan itu seperti dikutip AFP:
9.653 kilometer
Adalah jarak api Olimpiade dari pertama kali dinyalakan pada 12 Maret 2020 di Kuil Hera di Olympia, sampai Stadion Nasional di Tokyo di mana api terakhir kali dipajang selama Olimpiade mulai 23 Juli.
121 hari
Mulai dari Fukushima di Jepang timur laut, obor Olimpiade akan diarak ke penjuru Jepang selama empat bulan atau tepatnya 121 hari.
Baca juga: Jepang habiskan ratusan miliar rupiah untuk teknologi Olimpiade Tokyo
Baca juga: IOC hormati keputusan Jepang larang warga asing saksikan Olimpiade
Nihil sorak sorai
Penonton memang akan berbaris sepanjang rute kirab obor Olimpiade tapi selain harus mengenakan masker dan menjaga jarak atau tidak berkerumun, mereka dilarang bersorak sorai, cukup dengan bertepuk tangan, guna menghindari penyebaran virus corona.
47 wilayah
Obor Olimpiade akan melewati seluruh 47 prefektur Jepang, dari Hokkaido di utara sampai Kagoshima dan Okinawa.
10.000 pembawa dan pengiring obor
Sebelum pandemi jumlah pembawa dan pengiring obor ditargetkan setengah juta manusia, tapi panitia penyelenggara memangkasnya menjadi 10.000 orang setelah pandemi.
200 kilogram
Setiap hari api akan disemayamkan dalam "kauldron selebrasi" seberat 200 kilogram dan setinggi 1,5 meter.
118 tahun
Adalah usia peserta kirab obor paling tua. Namanya Kane Tanaka yang akan turut berpawai Obor Olimpiade di Fukuoka.
Pemegang Guinness World Record itu diperkirakan membawa Obor Olimpiade sejauh 100 meter dengan kursi roda yang akan didorong oleh keluarganya.
Tanaka lahir 2 Januari 1903 dan penyuka matematika.
Baca juga: Mantan atlet Kanada pindah kewarganegaraan China demi Olimpiade
Baca juga: Uji coba skateboard untuk Olimpiade Tokyo ditunda Mei
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021