Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Perempuan Indonesia Maju (PIM) Nusa Tenggara Barat bersinergi untuk mencerdaskan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perempuan agar mampu berbisnis dan memasarkan produknya secara digital.
Kepala OJK NTB Farid Faletehan, di Mataram, Kamis, mengatakan para pelaku usaha dari kalangan perempuan merupakan salah satu sasaran yang harus diberikan edukasi keuangan dan difasilitasi dalam hal pengembangan serta pemasaran usaha secara digital.
"Sosialisasi edukasi keuangan tahun ini adalah pelaku usaha perempuan, UMKM, petani dan nelayan. Dan kegiatan edukasi kali ini dilakukan bekerja sama dengan PIM NTB," kata Farid di sela workshop literasi keuangan bagi perempuan pelaku UMKM di Pulau Lombok.
Sselain mengedukasi tentang perencanaan keuangan yang baik dan izin pangan industri rumah tangga (PIRT), para pelaku UMKM perempuan binaan PIM NTB juga difasilitasi untuk bisa memasarkan produknya lewat aplikasi UMKM-MU.
UMKM-MU adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya (marketplace) yang dikembangkan OJK dalam bentuk website dan mobile apps untuk membantu UMKM dalam memperluas akses pasar secara digital, terutama di masa pandemi COVID-19.
Para pelaku UMKM binaan PIM NTB bisa memanfaatkan marketplace tersebut agar produknya bisa dikenal luas secara nasional dan bisa dibeli secara daring (online).
"Melalui workshop kali ini, kami mengajak UMKM perempuan untuk mendaftarkan produknya lewat OJK NTB. Sudah ada 26 binaan PIM NTB yang mendaftar," ujarnya.
Ketua DPW PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan pihaknya terus mendorong agar pelaku usaha perempuan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang bisa memudahkan pemasaran produk melalui dunia maya sehingga bisa menjangkau wilayah pasar yang lebih luas.
Untuk itu, PIM NTB menjalin kolaborasi dengan OJK NTB, tidak hanya dari sisi edukasi perencanaan keuangan, namun juga dari sisi edukasi berbisnis secara digital.
"Salah satu yang menjadi fokus PIM NTB adalah bagaiamana agar pelaku UMKM perempuan melek teknologi informasi," katanya.
Ganefi yang juga menjabat Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB juga mengapresiasi upaya OJK yang menyediakan marketplace UMKM-KU sebagai sarana pemasaran digital berbagai produk UMKM se-Indonesia, termasuk NTB.
"Ada 26 produk UMKM binaan kami yang sudah didaftarkan masuk di marketplace OJK dan itu hasil kurasi. Itu langkah awal dan ke depan akan semakin banyak, tidak hanya binaan PIM NTB, tapi yang lain juga," ucap Ganefi.
Baca juga: OJK NTB perkuat pemahaman jurnalis tentang investasi bodong
Baca juga: Pemkab Lombok Timur berantas rentenir melalui kredit tanpa bunga
Baca juga: OJK NTB sebut penyaluran kredit tumbuh 23,74 persen
Pewarta: Awaludin
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021