Forum Investasi bertajuk "Rethinking and Reinventing Bali Post Covid-19" yang digelar di Bali, Jumat, itu bertujuan untuk meningkatkan kerja sama luar negeri serta menarik investasi untuk sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur Bali sebagai bentuk diversifikasi ekonomi.
"Pemerintah memahami betul bahwa Provinsi Bali yang 52 persen PDB-nya berasal dari sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Bali menjadi salah satu daerah pariwisata yang mendapat perhatian lebih, terutama dalam hal percepatan pemulihan ekonomi," jelas Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Melihat signifikansi turis mancanegara pada pariwisata Bali, Kemenko Marves mengundang perwakilan negara-negara penyumbang turis terbanyak diantaranya Italia, Kanada, Swiss, Jepang, Belanda, Republik Rakyat China.
Agenda kegiatan terdiri atas sesi diskusi panel dan kunjungan lapangan. Sesi diskusi panel akan terdiri atas beberapa topik antara lain Climate Change Mitigation Through Preserving Coral Reefs: Payment for Environmental Services, Reinventing Bali Post Covid-19, Enlarging the Market through Digital and Creative Economy, dan Way Forward Post Covid 19 through Seizing Investment Opportunities in Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dan sejumlah menteri lain dijadwalkan hadir, diantaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepolisian Bali, jajaran BUMN, Himpunan Bank Negara (Himbara), pelaku usaha swasta dan ekosistem digital.
Baca juga: Wisatawan domestik kunci pemulihan ekonomi pariwisata Indonesia
Baca juga: Gubernur Bali: Pariwisata jadi target pemulihan pertama
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021