Bank Indonesia mencatat jumlah merchant yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 6,55 juta per 19 Maret 2021.Volume transaksi QRIS tumbuh pesat yaitu 15 juta transaksi. Pertumbuhan hampir 50 persen dan nominalnya tumbuh 80 persen mencapai Rp1,11 triliun didukung 6,5 juta merchant menggunakan QRIS.
“Volume transaksi QRIS tumbuh pesat yaitu 15 juta transaksi. Pertumbuhan hampir 50 persen dan nominalnya tumbuh 80 persen mencapai Rp1,11 triliun didukung 6,5 juta merchant menggunakan QRIS,” kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat.
Fitria merinci 6,55 juta merchant pengguna QRIS meliputi 324 ribu usaha berskala besar, 614 ribu usaha berskala menengah, 1,58 juta usaha berskala kecil, dan 4 juta usaha berskala mikro.
Baca juga: Digitalisasi transaksi, BSI rilis QRIS di rest area
Ia mengatakan sistem pembayaran melalui QRIS ini telah diterapkan oleh 85 persen pelaku UKM, tersedia di 34 provinsi dan 480 kabupaten atau kota, serta melibatkan 57 penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP).
Sementara itu, Fitria menyatakan pihaknya menargetkan akan ada 12 juta merchant yang sistem pembayarannya terakselerasi secara digital yakni menggunakan QRIS pada 2021.
“Transformasi digital merupakan suatu keharusan sesuai arahan Presiden dan Gubernur BI sehingga ada kampanye QRIS menuju 12 juta merchant pada 2021,” ujarnya.
Baca juga: Survei menunjukkan pembayaran tanpa sentuh meningkat selama pandemi
Menurut dia, kampanye menggunakan QRIS merupakan langkah BI dalam berupaya membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi maupun keuangan formal melalui digitalisasi pada 2025.
“Kami selalu merujuk pada visi sistem pembayaran 2025 yang sudah kami luncurkan blue print-nya pada 2019,” tegasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021