"Bertahap pelaksanaannya agar protokol kesehatan bisa dijalankan maksimal," ujarnya di sela kunjungan kerjanya di Surabaya, Jumat.
Baca juga: Riza: DKI siapkan uji coba terbatas sekolah tatap muka
Sebanyak 14 Provinsi yang dinyatakan siap menjalankan sekolah tatap muka yakni Jawa Barat, DI Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Barat.
Meski para siswa sudah ingin kembali ke bangku sekolah, ditambah memiliki ikatan perasaan dalam proses belajar mengajar, namun ia berharap tidak dilakukan tergesa-gesa.
Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur tersebut mengingatkan agar sekolah tatap muka tidak langsung sekaligus dibuka 100 persen.
Mengingat, kata LaNyalla, masih ada dan masih terjadi kasus-kasus guru atau tenaga lainnya dan siswa yang terpapar COVID-19.
"Untuk itu, pastikan dahulu keamanan siswa, guru, dan perangkat sekolah lainnya sebelum sekolah tatap muka," ucap mantan ketua umum PSSI tersebut.
Baca juga: SD-SMP di Timika mulai gelar sekolah tatap muka
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mengatakan, sekolah wajib menjalankan protap pelaksanaan tatap muka dengan tahapan yang telah ditetapkan.
"Kami juga meminta kepada pemerintah daerah yang akan membuka sekolah tatap muka untuk betul-betul mempersiapkan serta memastikan keamanannya. Jangan sampai setelah dibuka, sekolah justru menjadi klaster baru COVID-19," tutur dia.
Baca juga: Gubernur Riau sebut sekolah tatap muka tak picu lonjakan kasus baru
Di sisi lain, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat jumlah penambahan kasus sembuh COVID-19 lebih banyak dari penambahan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 pada 26 Maret 2021.
Kasus sembuh dari COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 5.679 orang, sehingga menjadi 1.322.878 orang.
Baca juga: Jateng bakal uji coba pembelajaran tatap muka di 140 sekolah
Sedangkan, kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 4.982 orang, menjadi 1.487.541 orang.
Kasus meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah sebanyak 85 orang, sehingga total menjadi 40.166 orang.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021