Dari angka tersebut, Suzuki mengapalkan 4.301 unit CBU (completely built up) yang tumbuh 74 persen dibandingkan Januari 2021, serta 2.808 CKD (completely knocked down ) yang tumbuh 196 persen dibandingkan Januari 2021.
"Setelah ada peningkatan pada Januari, performa ekspor Suzuki terus meningkat di bulan Februari dan kami terus mendorong pertumbuhan ekspor Suzuki," kata Apriyanto, Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM dalam siaran pers, Sabtu.
Baca juga: Produksi dalam negeri dorong penjualan Suzuki selama 2020
Apriyanto menjelaskan, peningkatan ekspor didominasi produk buatan dalam negeri, seperti XL7 dan All New Ertiga.
"Kami optimistis tren positif ini akan semakin meningkat, sehingga ekspor kami bisa kembali ke angka normal seperti sebelum pandemi atau bahkan lebih tinggi,” terang Apriyanto.
Peningkatan ekspor Suzuki di bulan Februari dipimpin oleh XL7 sebanyak 1.704 unit CBU dan meningkat 171 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari.
Selain XL7, All New Ertiga turut berkontribusi sebanyak 1.203 unit CBU dengan peningkatan 145 persen dari bulan Januari.
Sedangkan untuk CKD, Karimun Wagon R berkontribusi paling besar hingga mencapai 2.400 unit dengan peningkatan sebesar 233 persen jika dibandingkan bulan Januari 2021.
Sedangkan dalam skala nasional, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengumumkan peningkatan 51 persen ekspor mobil pada Februari 2021 jika dibandingkan Januari 2021.
Baca juga: Tips membeli kendaraan pada momentum PPnBM 0 persen
Baca juga: Empat keunggulan Smart E-Mirror Suzuki XL7
Baca juga: Suzuki beri insentif cicilan triwulan untuk XL7 dan Ertiga
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021