"Ini bukan film horor klasik. Saya tidak akan lagi menampilkan karakter seperti pocong, kuntilanak, atau genderuwo," kata Sutradara film "Jangan Sendirian" X Jo saat gala premiere film di XXI Yogyakarta, Sabtu malam.
Menurut X Jo, film berdurasi 80 menit itu tidak akan menjual keseraman seperti umumnya film-film horor yang telah tayang di bioskop.
Baca juga: Sinopsis "Dua Alam", mengungkap misteri Moselum Van Motman
Alih-alih menghadirkan karakter-karakter hantu konvensional, katanya, film yang tayang serentak di lima negara ASEAN itu bakal memunculkan sosok-sosok imajiner yang selama ini belum dikenal penikmat film di Indonesia.
Ia mengaku lebih senang menyebut film garapannya digolongkan dalam genre thriller horor. Tidak sekadar menakut-nakuti, melalui film bersensasi petualangan itu dia ingin para penonton juga merasakan bagaimana rasanya diteror.
"Film dengan konsep ini sedang populer di Eropa. Saya yakin pasar Asia banyak yang senang," kata dia.
Eksekutif Produser film "Jangan Sendirian" Henry Boboy menuturkan film ini sempat tertunda lama dan akhirnya bisa dipercaya XXI untuk tayang.
Selain tayang di seluruh bioskop di Indonesia, film itu juga bakal tayang di bioskop beberapa negara ASEAN.
"Film ini tayang di 5 negara ASEAN, tayang serentak pada tanggal 8 April. Ini kehormatan yang sangat besar untuk kami dan membuat kami lebih optimistis ke depannya," kata Boboy.
Sementara itu, Eksekutif Produser AdGlow Pictures Aji Fauzi mengatakan film yang cocok untuk usia penonton 17 tahun di Indonesia itu terbilang unik dan terbukti banyak diminati pelaku perfilman di sejumlah negara ASEAN.
"Buktinya setelah nonton trailernya teman-teman dari negara ASEAN langsung tertarik dan mau ambil film kita. Jadi alhamdulillah film ini bisa tayang dan menembus pasar ASEAN," kata Aji.
Baca juga: Pelaku industri film harap Presiden Jokowi dukung bioskop Indonesia
Baca juga: Ini film Indonesia yang tayang di Netflix pada Januari 2021
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021