• Beranda
  • Berita
  • Kementan sebut produksi beras berpotensi diekspor

Kementan sebut produksi beras berpotensi diekspor

28 Maret 2021 11:33 WIB
Kementan sebut produksi beras berpotensi diekspor
Kepala Bank Indonesia (BI) wilayah Jatim Dafi Ahmad Johansyah (kanan) bersama Kepala BI wilayah Jember Hestu Wibowo (kedua kiri) didamping Kepala PT. Sirtanio Samanhudi (kedua kanan) melepas berung merpati sebagai simbol ekspor perdana beras organik ke Italia di Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (21/3/2019). ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA.
Kementerian Pertanian menyebutkan produksi beras dalam negeri yang dalam masa panen raya berpotensi untuk diekspor ke luar negeri mengingat permintaan dari mancanegara yang cukup tinggi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan beras lokal Indonesia khususnya beras organik diminati pangsa pasar negara lain pada setiap tahunnya dengan jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional.

“Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian yang dihimpun di pelabuhan ekspor kita, permintaan beras kita di luar negeri cukup besar,” kata Kuntoro.

Baca juga: Dampak COVID-19, Bulog tunda ekspor beras 100.000 ton ke Arab Saudi

Dia menyebut setidaknya sejak tahun 2017 Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 2.100 ton ke lima negara tujuan, yakni Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh. Bahkan ekspor beras Indonesia sempat mencapai total 1.400 ton pada tahun 2018 ke 14 negara, termasuk ke Jepang, Vietnam dan Tiongkok.

Kuntoro menyebut permintaan untuk beras dalam kategori premium atau kebutuhan khusus seperti beras organik ini masih terbuka lebar, mengingat selera pasar dari kebutuhan beras organik dan Horeka di luar negeri akan beras lokal Asia cukup bagus. Berdasarkan data Kementerian Pertanian volume ekspor beras pada tahun 2020 mencapai 230,2 ton, dan pada 2019 sebesar 341,1 ton.

“Volumenya memang agak menurun apalagi 2020 ada hambatan pandemi COVID-19, namun jumlah negara tujuan ekspor bertambah hingga 20 negara di dunia. Ini peluang yang harus ditangkap,” tegas Kuntoro.

Baca juga: Indonesia ekspor beras premium asal Cianjur ke Singapura

Kementan meyakini peluang untuk ekspor beras akan terbuka kian lebar bila negara-negara di dunia mulai membuka akses pelabuhannya seperti sebelum pandemi COVID-19. Sementara untuk potensi produksi beras lokal, menurut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi besar lantaran Indonesia masih punya cukup lahan wilayah pertanian dan memiliki kemampuan untuk produksi beras, hanya tinggal pengelolaan yang dilakukan secara baik.

“Kami yakin peluang ekspor beras ke pasar internasional ini akan terus terbuka dan kita mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Mentan Syahrul sudah memberi arahan khusus terkait peningkatan nilai tambah dan ekspor produk pertanian kita. Tinggal kita maksimalnya potensinya,” kata Kuntoro.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021