• Beranda
  • Berita
  • Polisi perketat pengamanan objek vital di Sulsel setelah ledakan bom

Polisi perketat pengamanan objek vital di Sulsel setelah ledakan bom

28 Maret 2021 18:48 WIB
Polisi perketat pengamanan objek vital di Sulsel setelah ledakan bom
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.

Penjagaan ketat kami berlakukan dengan melakukan patroli

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) langsung memperketat pengamanan dengan melakukan patroli ke sejumlah objek vital hingga menempatkan anggota di wilayah perbatasan setelah terjadi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar.

"Penjagaan ketat kami berlakukan dengan melakukan patroli serta menempatkan personel di perbatasan sebagai langkah antisipasi teror susulan," ujar Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Anis Prasetyo, di Makassar, Minggu.

Menurutnya, langkah antisipasi itu dilakukan sebagai bagian dari penanganan terorisme serta memutus pergerakan aksi teror tersebut. Wilayah perbatasan dimaksud yaitu menghubungkan perbatasan Kota Makassar-Kabupaten Gowa dan Kota Makassar-Kabupaten Maros.

Selain daerah perbatasan, katanya pula, sejumlah objek vital dan beberapa gereja serta rumah ibadah lainnya, tidak luput dari pantauan pengawasan personel Polri. Termasuk wilayah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Makassar.

"Atas kejadian itu, patroli terus diperketat, termasuk wilayah perbatasan, objek vital serta gereja-gereja mengantisipasi teror susulan," katanya lagi.

Selain itu, kata Anis Prasetyo, pihaknya terus berkoordinasi dengan Mabes Polri serta Densus 88 Antiteror untuk segera mengungkapkan jaringan teroris yang ada di wilayah Sulsel.

Sebelumnya, aksi bom bunuh diri dilakukan dua orang terduga teroris pada Gereja Katedral jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulsel sekitar pukul 10.30 WITA, Minggu.

Kejadian tersebut di sela pelaksanaan ibadah Misa Minggu Palma. Polisi menyebut ada dua terduga pelaku. Satu pelaku dapat dikenali meski sebagian tubuhnya terurai, dan satu lainnya kondisi tubuhnya hancur.

Namun, sebelumnya aksi pelaku bisa dicegah pihak keamanan tidak sampai masuk ke dalam gereja setempat, namun sejumlah petugas pengamanan gereja mengalami luka-luka. Data pihak kepolisian, tercatat sebanyak 20 orang menjadi korban dan telah mendapat perawatan medis. Sedangkan diduga pelaku bom bunuh diri yang menggunakan sepeda motor dinyatakan tewas.
Baca juga: Polisi tingkatkan pengamanan tempat ibadah setelah bom Gereja Katedral
Baca juga: Wali Kota Makassar jenguk korban bom Gereja Katedral di rumah sakit

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021