"Lokasi pengungsian ini (GOR milik Pertamina) saya rasa paling nyaman," kata Mensos Risma di Indramayu, Senin malam.
Akan tetapi kata Risma, memang sorotan lampu yang sangat terang membuat sedikit lebih terasa panas, namun itu dapat diminimalkan dengan menghidupkan lampu yang tidak terlalu menyorot.
Selain itu lanjut Matan Wali Kota Surabaya, fasilitas yang ada di GOR milik Pertamina itu sangat memadai, sehingga diharapkan para pengungsi bisa merasakan nyaman.
Baca juga: 932 orang mengungsi akibat kebakaran Kilang Pertamina Balongan
"Lampu memang terlalu terang dan itu menimbulkan panas, tapi ini bisa diatasi kalau lampunya diredupkan," tuturnya.
Mensos pada Senin (29/3) malam mengunjungi para pengungsi korban kebakaran kilang Pertamina Balongan yang ditampung di dua tempat.
Pada saat dikunjungi Risma, para pengungsi meluapkan rasa cemas mereka saat terjadi kebakaran yang disertasi ledakan.
Pengungsi yang rerata ibu-ibu, lansia dan anak-anak itu mengaku trauma ketika mendengar suara yang keras, karena teringat kejadian kebakaran.
"Kalau ingat kejadian kebakaran masih takut, tapi dengan kehadiran ibu kami bisa tegar," kata seorang pengungsi Yati.***3***
Baca juga: Pertamina buka posko layanan kesehatan bagi warga Balongan
Baca juga: Enam korban kebakaran kilang Pertamina dirujuk ke RSPP
Baca juga: Jumlah kerusakan rumah dampak ledakan kilang Pertamina terus didata
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021