Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, dikutip dari Reuters, Selasa, menyatakan pemerintah tidak menggunakan aplikasi tersebut untuk hal-hal yang berurusan dengan data sensitif.
"Pemerintah akan menghentikan penggunaan LINE ketika menangani informasi sensitif mulai sekarang dan segera membentuk satuan tugas. Akan ada panduan penggunaan dalam waktu dekat," kata Kato.
Keputusan tidak lagi menggunakan LINE di kalangan pemerintahan ini muncul setelah sejumlah media Jepang melaporkan empat orang teknisi di salah satu afiliasi aplikasi tersebut di Shanghai, diizinkan menyimpan mengakses server di Jepang mulai 2018.
Server tersebut memuat data-data milik pengguna, antara lain nama, nomor telepon dan alamat surat elektronik.
Setelah laporan tersebut beredar, juru bicara LINE mengatakan memblokir akses ke data pengguna bagi afiliasi mereka di China.
Baca juga: Sri Asih hingga Gundala hadir dalam bentuk stiker animasi
Baca juga: LINE punya desain baru setelah hampir 10 tahun dirilis
Baca juga: LINE sediakan fitur baru Folder Obrolan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021