Kenangan Aska Rocket Rockers tentang Saparua

30 Maret 2021 18:22 WIB
Kenangan Aska Rocket Rockers tentang Saparua
Aska Pratama dari band Rocket Rockers (instagram/askarockers)

Gelora Magnumentary: Saparua" dihadirkan untuk mengapresiasi sejarah scene rock-metal di Indonesia

Saparua, tempat ikonik di Bandung yang jadi saksi sejarah pergerakan musik rock dan metal, sejak dulu kala tidak asing lagi untuk Aska Pratama dari band Rocket Rockers. Gitaris Rocket Rockers itu telah mendengar Saparua sejak lama, termasuk juga mengenai grup Bimbo yang pertama kali tampil di sana.

"Kebetulan ibu saya itu, pertama kali, salah satu formasi awal Bimbo sebelum Iin Parlina, yang bantuin suara ceweknya ibu saya," kata Aska dalam konferensi pers daring dokumenter "Gelora Magnumentary: Saparua", Selasa.

Pada 1990-an, dia mulai memperhatikan ada banyak orang yang berbondong-bondong datang ke Saparua alih-alih ke tempat hiburan lain seperti bioskop. Setelah itu dia pun mulai datang dan menjadi penonton pada pertengahan 90-an, menikmati musik pada akhir pekan hingga menjadi penampil pada akhir 90-an.

Baca juga: Histori Rock Indonesia, era 2000-an banjir musik alternatif

Dia merasa bangga bisa merasakan bagaimana jadi penonton yang dekat dengan idolanya di panggung hingga akhirnya betul-betul tampil menghibur banyak pencinta musik di sana.

Kisah tentang Saparua dan pergerakan musik rock dan metal sejak 1970-an hingga akhir 1990-an akan disuguhkan dalam film dokumenter "Gelora Magnumentary: Saparua" yang rencananya tayang pada Juni 2021. Film ini disutradarai oleh gitaris Teenage Death Star Alvin Yunata.

Baca juga: Pergerakan musik rock dan metal di Saparua dituangkan dalam dokumenter

Dokumenter ini akan menghadirkan para pelaku sejarah pergerakan musik Bandung seperti Sam Bimbo, vokalis Seringai Arian13, manajer Burgerkill Dadan Ketu, gitaris Burgerkill Eben hingga mantan vokalis Pure Saturday, Suar hingga dosen, penulis dan pengamat budaya pop Idhar Resmadi sebagai narasumber.

"Gelora Magnumentary: Saparua" dihadirkan untuk mengapresiasi sejarah scene rock-metal di Indonesia. Program ini didasarkan pada proyek Membakar Batas yang diprakarsai oleh Cerahati sejak tahun 2011. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menangkap semua tonggak besar dalam sejarah rock dan metal scene.

Baca juga: Roxann gaungkan musik rock lewat lagu "Siti Nurbaya 2"

Baca juga: Ketika indie menjadi arus utama, bagaimana dengan musik rock?

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021