“Kami akan menjalankan kebijakan pemerintah pusat. Akan ada penjagaan ketat di pintu kedatangan Sumsel, seperti di Bandara SMB II Palembang, Pelabuhan Boom Baru dan pintu masuk Tol Kayuagung - Palembang,” kata Herman Deru di Palembang, Selasa.
Untuk itu, ia mengintruksikan Dinas Perhubungan dan OPD terkait untuk menyediakan alat deteksi di semua pintu kedatangan, baik rapid test antigen ataupun genose.
Namun, bagi warga Sumsel yang ingin memanfaatkan momen Hari Raya untuk mengunjungi keluarga yang berdomisili di dalam Provinsi Sumsel maka tidak dilarang oleh pemprov.
“Saya mengizinkan aktivitas mudik Lebaran selama masih berada di wilayah Sumatra Selatan. Contohnya warga Palembang ingin mudik ke Baturaja. Boleh saja dan tidak dilarang. Definisi mudik ini adalah perjalanan antarkabupaten dan kota dalam provinsi,” kata Deru.
Gubernur memperbolehkan aktivitas mudik dengan catatan pemudik tidak membawa serta COVID-19 pulang ke kampung halamannya.
Artinya, sebelum melakukan aktivitas mudik, masyarakat harus melakukan pengecekan atau pemeriksaan kesehatan terlebih dulu.
“Boleh mudik asal jangan bawa COVID-19. Caranya, sebelum mudik rapid test dulu, bisa antigen ataupun genose. Pastikan dulu diri kita tidak terpapar Covid-19,” kata dia.
Sementara itu, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang telah melakukan uji coba penggunaan GeNose C-19 sebagai alat pendeteksi COVID-19 bagi penumpang sebelum resmi digunakan pada 1 April 2021.
Eksekutif GM PT Angkasa Pura II KC Bandara SMB II Palembang KRAT Tommy Ariesdianto mengatakan uji coba penggunaan GeNose C-19 baru diperuntukkan bagi para petugas frontliner bandara dengan kuota pemeriksaan 100 orang per hari.
"GeNose C-19 ini nanti menjadi salah satu alternatif pemeriksaan bagi penumpang dan bukan menggantikan metode pemeriksaan PCR maupun rapid antigen, keduanya masih tetap bisa digunakan calon penumpang," ujarnya.
Pihaknya menyiapkan enam unit Genos C-19 dan empat ruang pemeriksaan di skybridge LRT Bandara SMB II Palembang, ujicoba akan berlangsung hingga 30 Maret 2021.
Menurut dia dalam satu jam alat GeNose C-19 dapat digunakan untuk 15 hingga 20 orang, biaya pemeriksaannya hanya Rp40.000 atau jauh lebih rendah dari pemeriksaan rapid antigen yang dipatok Rp250.000 dan tes usap PCR yang berkisar Rp1 juta.
Biaya yang lebih rendah itu diharapkan dapat menstimulus peningkatan jumlah penumpang di Bandara SMB II yang saat ini masih rata-rata tercatat 2.000-3.000 orang per hari baik kedatangan maupun keberangkatan.
Baca juga: Ganjar minta masyarakat Jateng bersabar terkait larangan mudik
Baca juga: Sandiaga minta masyarakat ikuti anjuran pemerintah soal larangan mudik
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021