• Beranda
  • Berita
  • Wall Street merosot terseret teknologi, Dow terpangkas 104,41 poin

Wall Street merosot terseret teknologi, Dow terpangkas 104,41 poin

31 Maret 2021 07:26 WIB
Wall Street merosot terseret teknologi, Dow terpangkas 104,41 poin
Wall Street. ANTARA/Reuters.
Saham-saham di Wall Street merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika investor menjual saham-saham pertumbuhan yang terkait dengan teknologi setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS mencapai level tertinggi 14 bulan.

Indeks Dow Jones Industrial Average berkurang 104,41 poin atau 0,31 persen menjadi ditutup di 33.066,96 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 12,54 poin atau 0,32 persen, menjadi berakhir di 3.958,55 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup tergerus 14,25 poin atau 0,11 persen, menjadi 13.045,39 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona merah, dengan sektor bahan pokok konsumen dan teknologi masing-masing turun 1,13 persen dan 0,95 persen, memimpin pelemahan. Sementara itu, consumer discretionary naik 0,75 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.

Saham-saham teknologi memangkas kerugian dalam perdagangan sore karena imbal hasil obligasi pemerintah turun dari tertinggi hari itu, tetapi sektor teknologi S&P berakhir turun 1,0 persen dan merupakan penekan terbesar pada S&P 500. Nasdaq berada di jalur untuk kerugian bulanan pertama sejak November menyusul kenaikan imbal hasil baru-baru ini.

Saham-saham teknologi, yang memiliki lingkungan suku bunga rendah yang sangat terpanggang dalam penilaian mahal mereka, menjadi yang paling terpukul oleh kenaikan imbal hasil obligasi.

“Ini semacam pasar tanpa kepemimpinan,” kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York. "Preferensi investor berubah-ubah di sini hampir setiap hari, terutama antara saham-saham teknologi plus dan siklikal."

“(Saham) siklikal sudah pasti memiliki keunggulan di sini untuk sementara waktu, perdagangan dari pembukaan kembali ekonomi. (Saham) teknologi plus bertahan di sana karena ini benar-benar janji masa depan - ini akan memberi investor pertumbuhan yang stabil. "

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 1,776 persen pada awal perdagangan London, tertinggi sejak 22 Januari. Tetapi imbal hasil berbalik dan lebih rendah pada akhir perdagangan New York karena para pedagang bersiap untuk akhir kuartal.

Presiden Joe Biden pada Rabu akan mengungkap lebih detail tentang tahap pertama dari rencana infrastrukturnya, yang dapat bernilai hingga 4 triliun dolar AS.

Indeks value stocks (saham yang cenderung diperdagangkan pada harga yang lebih rendah terhadap fundamentalnya) memimpin dengan kenaikan 0,1 persen, sementara indeks growth stocks (saham yang memiliki indikator keuntungan lebih tinggi dari rata-rata) turun 0,6 persen.

"Untuk satu atau dua hari ke depan, (value stocks) mungkin akan menjadi pemimpin karena kami memiliki akhir kuartal dan lembaga-lembaga ingin memastikan bahwa mereka memiliki eksposur ke nama-nama yang berkinerja baik," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di New York.

Taruhan pada pemulihan ekonomi yang cepat didukung oleh peluncuran vaksin dan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membantu S&P 500 dan Dow mencapai rekor penutupan tertinggi baru-baru ini.

Saham-saham bank rebound karena investor memperkirakan tanda-tanda bahwa dampak dari jatuhnya hedge fund AS tidak mempengaruhi pasar yang lebih luas.

Saham Wells Fargo & Co melonjak 2,5 persen setelah pemberi pinjaman itu mengatakan memiliki hubungan pialang utama dengan Archegos Capital dan tidak lagi memiliki eksposur dan tidak mengalami kerugian.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021