"Ada 30 BEV (Battery Electric Vehicle) Toyota pada project EV Smart Mobility," kata Wakil Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto kepada pers secara virtual, usai peresmian Toyota EV Mobility Project di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi Toyota untuk masuk ke pasar kendaraan listrik.di Indonesia, melalui sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait mobil elektrifikasi yang ingin dikembangkan pemerintah.
"Kita ingin mendukung pemerintah mempopulerkan EV (Electric Vehicle/mobil listrik, sekaligus mendukung ecotourism dan green economy," katanya.
Henry mengatakan project serupa tidak tertutup dilakukan di daerah pariwisata lainnya, seperti usulan pemerintah untuk mendukung destinasi wisata super prioritas antara lain Borobudur (Jawa Tengah, Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (NTT), Mandalika Lombok (NTB), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy menambahkan pada Toyota EV Mobility Project pihaknya mengerahkan 30 mobil terdiri dari 20 Toyota COMS (BEV), 5 Toyota C+pod (BEV), dan 5 Toyota Prius (PHEV).
"Masyarakat dan turis bisa menggunakan mobil tersebut baik di lingkungan Nusa Dua maupun wisata lainnya di Bali," kata Anton yang juga mengatakan biaya sewanya mulai dari Rp50 ribu per jam.
Ia mengatakan Toyota EV Smart Mobility Project dilakukan di Bali karena lingkungan dan infrastruktur maupun peraturan pemerintah daerahnya untuk itu. Selain itu, wilayahnya tidak terlalu luas dan bisa mendukung pemulihan pariwisata Bali.
Toyota EV Smart Mobility ini, kata Anton, akan berlangsung selama setahun bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), di samping entiras lain Grup Astra.
"Kami berharap mendapatkan masukan dari masyarakat setelah menggunakan EV Toyota ini," kata Henry menambahkan.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021