• Beranda
  • Berita
  • Nilai transaksi pelelangan ikan di Lebak tembus Rp4 miliar

Nilai transaksi pelelangan ikan di Lebak tembus Rp4 miliar

31 Maret 2021 18:28 WIB
Nilai transaksi pelelangan ikan di Lebak tembus Rp4 miliar
Nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ditambatkan di sekitar pantai sambil menunggu kembali melaut pada sore hari dan kembali pagi hari
Nilai transaksi pelelangan ikan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menembus Rp4 miliar dari hasil tangkapan 250 ton per bulan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Rabu mengatakan, pendapatan transaksi pelelangan ikan itu dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak.

Saat ini, perkampungan masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi nelayan relatif baik dan mereka mampu membangun rumah, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi.

Selain itu juga mereka melaksanakan ibadah umrah hingga Haji ke Tanah Suci Mekkah.

"Kami yakin pendapatan nilai ekonomi Rp4 miliar/bulan itu cukup besar," katanya.

Menurut dia, meski penangkapan ikan dipengaruhi berbagai faktor di antaranya cuaca dan imigrasi populasi ikan,namun pendapatan nelayan tetap stabil.

Sebab, nelayan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun tetap beroperasi melaut karena menggunakan kapal besar di atas 30 Grosston.

Saat ini, tangkapan meningkat sekitar 3-4 persen, bahkan tangkapan ikan Tuna Sirip Kuning mencapai 70 ton, Cakalang 55 ton dan layang 25 ton.

"Saya kira tangkapan meningkat tentu berdampak pada kesejahteraan masyarakat pesisir itu," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat pesisir itu hingga kini mengandalkan ekonomi mereka dari hasil produksi tangkapan ikan.

Produksi tangkapan ikan dilakukan pelelangan di PPI Binuangeun, selain dijual ke pasar, perusahaan juga diolah menjadi aneka kerajinan, seperti abon ikan, baso ikan dan kerupuk ikan.

Pemerintah,tambahnya, terus melakukan intervensi terhadap usaha nelayan dengan memberikan aneka bantuan mulai alat tangkap juga armada kapal.

Pemberian bantuan itu sarana alat tangkap guna meningkatkan produksi tangkapan sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nelayan.

"Kami berharap tangkapan nelayan melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dan peningkatan ekonomi nelayan," katanya.

Sementara itu, Acong (50), seorang nelayan PPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengatakan dirinya sejak sepekan lebih melaut bersama tujuh nelayan lainnya melaut dan menghasilkan tangkapan sebanyak lima ton.

Saat ini, kata dia, cuaca Perairan Banten selatan dan Perairan Samudera Hindia relatif baik,sehingga tangkapan meningkat.

"Kami melelang ikan itu bisa menghasilkan Rp80-100 juta dari lima ton itu," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021