Okupansi penumpang angkutan perintis Perum Damri di jalur wisata Benteng Pendem/Pantai Teluk Penyu-Pantai Jetis, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, belum maksimal, kata General Manager Perum Damri Cabang Cilacap Agus Saefi.Ada penumpang, enggak ada penumpang, kami harus melayani dari Benteng Pendem/Pantai Teluk Penyu sampai ke Pantai Jetis
"Okupansi belum bisa maksimal dengan adanya pembatasan kegiatan masyarakat, penumpangnya enggak ada," kata Agus yang juga Pelaksana Tugas General Manager Perum Damri Cabang Purwokerto saat ditemui di sela kegiatan vaksinasi massal bagi lansia di kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Kendati tidak ada penumpang, dia mengatakan pihaknya tetap memberangkatkan armada angkutan perintis tersebut pada jam keberangkatan yang telah ditentukan.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena pihaknya mendapatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam mengoperasikan angkutan perintis tersebut, sehingga dapat menutup biaya operasional meskipun tidak ada penumpang.
"Sesuai kontrak kerja sama dengan Pemkab Cilacap, kami melayani per kilometer, bukan per penumpang. Jadi, ada penumpang, enggak ada penumpang, kami harus melayani dari Benteng Pendem/Pantai Teluk Penyu sampai ke Pantai Jetis," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kontrak kerja sama penyelenggaraan angkutan perintis tersebut berlangsung selama satu tahun dan dapat diperpanjang jika mengalami perkembangan positif.
Disinggung mengenai kemungkinan angkutan perintis di jalur wisata tersebut dikembangkan hingga destinasi wisata lainnya, Agus mengatakan layanan angkutan perintis yang diselenggarakan Perum Damri bersifat merintis atau membuka jalur baru.
"Ketika track-nya sudah bagus, jalur tersebut biasanya dikomersialkan, angkutan dialihkan ke swasta. Damri itu sifatnya hanya membuka saja," katanya.
Pemerintah Kabupaten Cilacap dan Perum Damri mengoperasikan empat bus sebagai angkutan perintis di jalur wisata dengan rute Benteng Pendem/Pantai Teluk Penyu-Pantai Jetis PP.
"Angkutan perintis itu diberikan untuk mendongkrak dunia wisata di Kabupaten Cilacap," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap Tulus Wibowo di Cilacap, Kamis (4/3/2021).
Ia mengatakan dalam perjalanannya, angkutan perintis dengan tarif jauh-dekat Rp15.000 tersebut singgah di Pantai Sodong dan Pantai Widarapayung.
Baca juga: DAMRI luncurkan bus disabilitas NTB Gemilang
Baca juga: DAMRI gelar program retrofit bus listrik untuk transportasi umum
Baca juga: DAMRI sosialisasikan "Safe on Bus" untuk perjalanan kala pandemi
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021