Vice President Corporate Affairs Gojek, Michael Say, mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah yang memprioritaskan para mitra Gojek sebagai penerima vaksin COVID-19.Kami sangat mengapresiasi kebijakan dan upaya pemerintah daerah dalam memprioritaskan pekerja pelayanan publik, termasuk para mitra Gojek
"Kami sangat mengapresiasi kebijakan dan upaya pemerintah daerah dalam memprioritaskan pekerja pelayanan publik, termasuk para mitra Gojek di berbagai daerah sebagai penerima vaksin," ujar Michael dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Michael mengatakan hingga kini sudah ribuan mitra Gojek yang mendapatkan vaksin COVID-19 di sembilan kota. Melalui vaksinasi COVID-19 ini, kata dia, para mitra pengemudi akan semakin terlindungi dari paparan virus corona.
Dengan demikian, para mitra Gojek bisa terus menafkahi keluarga sekaligus memberikan layanan yang aman dan profesional kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: SBM ITB umumkan hasil riset protokol kesehatan Gojek
Michael menambahkan bahwa Gojek telah dan terus siaga mendukung pemerintah dalam mencapai target program vaksinasi COVID-19 di seluruh kota di Indonesia dengan melibatkan para mitranya didukung oleh seluruh jajaran perusahaan.
"Dengan dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat, kami berharap kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 ini dapat berjalan dengan lancar," kata Michael.
Gojek, kata dia, juga terus mengkampanyekan protokol kesehatan melalui kampanye J3K (jaga kesehatan, keamanan dan kebersihan) serta #PesanDariRumah, yang mengingatkan para mitra dan pengguna Gojek untuk saling menjaga selama menggunakan layanan Gojek.
Sementara itu, salah seorang mitra pengemudi Gojek yang beroperasi di wilayah Solo Irsan Hendrik Prasetio mengaku bersyukur mendapat perhatian besar dari pemerintah untuk mendapatkan vaksinasi.
Langkah ini memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk semakin giat berkerja tanpa takut berlebihan untuk tertular atau menularkan virus COVID-19.
Baca juga: Gojek dorong berusaha dari rumah dan dukung protokol J3K
“Alhamdulillah, Pemerintah Kota Solo memberikan prioritas vaksinasi ini kepada mitra Gojek Solo Raya di Balai Kota. Ini perhatian besar Pemerintah Kota Solo kepada kami yang senantiasa bersinggungan dengan banyak orang setiap hari. Vaksinasi ini memberikan rasa aman dan tenang bagi kami yang mencari rejeki di jalan,” ujar dia.
Menurutnya, vaksinasi yang diterimanya pada tanggal 22 Maret lalu baru tahap pertama dan tahap kedua rencananya akan diadakan tanggal 5 atau 19 April mendatang. Hendrik mengungkapkan terdapat sebanyak 125 mitra Gojek Solo Raya ikut serta dalam vaksinasi pada tahap pertama.
“Saya berharap pemerintah kabupaten lain di Surakarta dan sekitarnya segera mengikuti anjuran pemerintah pusat ini sehingga akan lebih banyak mitra pengemudi Gojek yang segera divaksin di tahap berikutnya,” kata Hendrik.
Selain rasa aman, Hendrik mengatakan tidak ada efek samping yang dirasakan di tubuhnya setelah menjalani vaksinasi itu, sebaliknya tubuh merasa lebih baik. “Hanya sedikit mengantuk. Tapi setelah istirahat sebentar, setelah vaksin itu tetap bisa melayani order penumpang dengan baik,” kata dia.
Di kesempatan berbeda, Torang Doloksaribu (59), salah satu mitra pengemudi asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yang telah menjalani vaksin tahap pertama pekan lalu mengakui peran besar Gojek sebagai penyedia layanan publik, terutama dalam memberikan perlindungan yang maksimal bagi mitra pengemudinya.
Torang juga mengatakan notifikasi mengenai vaksinasi itu didapatnya langsung dari Gojek. Dia mendapatkan vaksinasi tahap pertama Bersama sekitar 200 mitra pengemudi Gojek lainnya di Balikpapan.
Baca juga: Gojek: 700 ribu order dibatalkan mitra karena pengguna langgar prokes
“Sejauh ini, saya merasa Gojek sangat proaktif dalam melindungi kesehatan dan keselamatan mitra pengemudi. Jauh sebelum merebaknya COVID-19 kami juga sudah difasilitasi dengan masker dan sebagainya. Lalu setelah COVID-19 merebak, kami difasilitasi dengan masker dan hand sanitizer, dan kendaraan kami diberikan disinfektan sepekan sekali," kata dia
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih menyatakan vaksinasi terhadap pengemudi angkutan online dilakukan karena mereka termasuk kelompok beresiko untuk ditularkan dan menularkan, sehingga harus diberikan kekebalan secara bertahap.
"Namun kami juga mengingatkan setelah vaksinasi para mitra Gojek harus patuh dengan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M," ujar dia.
Siti juga mengapresiasi Gojek dengan insiatif protokol J3K-nya. Hal itu sesuai dengan harapan pemerintah daerah agar pelaku usaha turut membantu pencegahan penyebaran virus corona.
"Inisiatif tersebut membantu melindungi mitra dan pengguna, karena mereka juga berisiko, siapa tahu ada yang positif tanpa gejala, dan sekat pembatas juga memberikan ketenangan kepada para penumpang," ucap Siti.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 "drive thru" pertama di Jatim digelar di Surabaya
Baca juga: Ini alasan KPPU sanksi Gojek Rp3,3 miliar
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021