Humas Keuskupan Agung Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan ritual liturgi pada ibadat Jumat Agung di Gereja Katedral dibuat sesederhana mungkin untuk menyesuaikan masa pandemi COVID-19.tatap muka dibagi menjadi dua, yakni pukul 15.00 WIB serta berikutnya pukul 18.00 WIB
Susyana menjelaskan bahwa pada Jumat Agung ini, umat merenungkan dan memperingati sengsara dan wafatnya Yesus disalib demi menebus dosa umat manusia.
Baca juga: Kapasitas pelaksanaan Paskah di Katedral dibatasi hanya 20 persen
Dalam peringatannya, dilakukan penghormatan salib kemudian umat mendekat ke altar kemudian mencium salib dan berlutut. Namun, pada masa pandemi ini ritual tersebut dibuat sesederhana mungkin, tanpa ada kontak fisik.
"Itu akan disesuaikan. Di masa pandemi ini, umat yang hadir dengan cara menghormati dari tempat duduk masing-masing. Petugas akan mengangkat salib dari bagian depan, serta penerimaan komuni," kata Susyana di Jakarta, Jumat.
Ada pun dalam ibadat Jumat Agung ini, misa tatap muka dibagi menjadi dua, yakni pukul 15.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo.
Baca juga: Pengunjung ibadah Paskah Katedral diminta penuhi sejumlah syarat
Kemudian, misa kedua pulul 18.00 dipimpin oleh Romo Albertus Hani Rudi Hartoko.
Pada masa pandemi ini, pengurus Katedral juga menerapkan pembatasan peserta misa, yakni hanya 20 persen dari total kapasitas atau 309 orang yang dibagi di dalam gereja 200 orang dan Plaza Maria sebanyak 109 orang.
Perlu diketahui, umat yang hadir dalam ibadah tatap muka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di situs belarasa.id untuk memastikan umat tersebut termasuk dalam Paroki Katedral.
Baca juga: Panglima TNI pantau pengamanan Paskah di Gereja Katedral Jakarta
"Di ibadat pertama terdaftar hampir penuh 309 orang, kemudian ibadat kedua sekitar 90 persen, mungkin sebentar lagi penuh," kata Susyana.
Umat yang hadir dalam ibadat tatap muka juga diimbau untuk tidak membawa barang berlebihan seperti tas besar, untuk mempercepat pemeriksaan melalui metal detector, maupun x-ray saat masuk ke dalam gereja.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021