Dalam estafet yang akan diadakan Selasa pekan depan, awalnya hanya laki-laki yang diizinkan naik perahu yang akan melintasi kanal sejauh 200 meter di Handa, Prefektur Aichi.
Perempuan dilarang naik perahu Chintoro yang digunakan dalam festival lokal yang berasal dari Era Edo (1603-1868). Di Jepang, perempuan tidak diperbolehkan memasuki tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti dohyo, ring tempat pertandingan gulat sumo diadakan.
"Kami akan mengizinkan wanita naik perahu karena (estafet) adalah acara terpisah dari festival biasa," kata pejabat kota Handa seperti dikutip Kyodo, Jumat.
Baca juga: FINA pertimbangkan batalkan kualifikasi selam Olimpiade Tokyo
Presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto mengatakan "Saya memahami (kota) memperhitungkan pentingnya kesetaraan gender, tujuan dari pertandingan, sambil melestarikan budaya tradisional Jepang yang indah."
Hashimoto, yang menggantikan Yoshiro Mori sebagai ketua komite Februari lalu setelah dia membuat pernyataan seksis yang memicu keributan internasional, menyampaikan apresiasinya atas keputusan tersebut dan berjanji terus memperjuangkan kesetaraan gender.
Pemerintah kota Handa telah berencana mengadakan kembali festival Chintoro dengan hanya peserta laki-laki di atas kapal.
Kirab obor Olimpiade dijadwalkan melakukan perjalanan ke seluruh wilayah 47 prefektur Jepang selama 121 hari estafet nasional yang sudah dimulai 25 Maret lalu di Prefektur Fukushima dalam upaya meningkatkan antusiasme untuk Olimpiade Musim Panas tersebut.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) "mendorong dan mendukung partisipasi perempuan dalam olahraga di semua tingkatan dan pada semua struktur dengan tujuan menerapkan prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan."
Baca juga: Estafet obor Olimpiade di Osaka dibatalkan karena lonjakan COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021