Aktivitas warga di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lumpuh akibat angin kencang dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut dampak dari siklon tropis Seroja sejak Senin (5/4) dinihari.Pohon-pohon tumbang menutupi jalan
"Pohon-pohon tumbang menutupi jalan, saat ini warga fokus membersihkan rumah masing-masing," kata Bernardus Tokan, warga Kupang yang dihubungi dari Jakarta, Senin.
Bernardus yang juga Kepala LKBN Antara Biro NTT mengatakan hujan yang berlangsung sejak Sabtu (3/4) saat ini sudah mulai reda, namun angin kencang masih melanda daerah tersebut.
Selain pohon yang bertumbangan hingga menutup akses sejumlah jalan, kabel-kabel listrik dan telepon juga melintang di jalan, akibatnya aliran listrik terganggu.
Kantor LKBN ANTARA Biro NTT di Kupang juga terdampak bencana tersebut, pohon-pohon di halaman tumbang mengenai garasi dan merobohkan pagar.
Baca juga: Siklon Seroja berdampak gelombang ekstrem lebih enam meter di NTT
Baca juga: Banjir-longsor di Flores Timur, Wabup: Ratusan korban belum ditemukan
Menurut dia, toko-toko juga masih tutup sementara kantor pemerintahan masih belum beraktivitas karena libur Paskah hari kedua bagi umat Kristiani.
Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda ibukota Provinsi NTT itu. Sebanyak 743 KK atau 2.190 warga Kupang terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.
Cuaca ekstrem yang melanda Kupang dan sejumlah daerah lainnya di NTT disebabkan oleh siklon tropis Seroja yang tumbuh di wilayah tersebut, dampak paling parah tercatat di Flores Timur dan Lembata yaitu banjir bandang yang menimbulkan 44 orang meninggal dunia di Flores Timur dan 11 orang di Lembata.
Baca juga: Evakuasi korban banjir Flores Timur, warga bangun jembatan darurat
Baca juga: Peralatan berat minim, pencarian korban banjir Flores Timur lambat
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021