Akumulasi dana yang telah dialirkan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF kepada penyalur kredit kepemilikan rumah hingga Desember 2020 mencapai 9,49 kali lipat dibandingkan modal yang disetor.
“Akumulasi aliran dana kepada penyalur KPR dibandingkan modal disetor SMF mencapai 9,49 kali lipat,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo saat konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
Berdasarkan hasil laporan keuangan 2020 perseroan (audited), lanjut Ananta, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp69,15 triliun dengan total aset SMF mencapai sebesar Rp32,57 triliun.
“Pencapaian kinerja yang positif tersebut ditopang dari kegiatan sekuritisasi sebesar Rp631 miliar, penyaluran pinjaman sebesar Rp6,43 Triliun, serta penerbitan surat utang sebesar Rp7,27 triliun. Adapun laba bersih di tahun 2020 mencapai Rp470 miliar,” ujarnya.
Baca juga: Mulai pulih, keterisian homestay yang dibiayai SMF capai 30 persen
Kemudian terkait penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan, selama tahun 2020, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp7,27 triliun melalui penerbitan obligasi PUB V Tahap III sebesar Rp4 triliun.
Selain itu PUB V Tahap IV sebesar Rp2,11 triliun, sukuk mudharabah PUB I Tahap II sebesar Rp346 miliar, MTN IX sebesar Rp700 miliar dan MTNS X sebesar Rp110 miliar.
Kemudian posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp18,16 triliun dan (outstanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp1,5 triliun.
Ananta menyebutkan dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai 1,08 ribu debitur KPR yang terbagi kepada 65 persen pinjaman, 12 persen KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), 22 persen sekuritisasi, dan 0,14 pembelian KPR.
“Sebanyak 84,20 persen berada wilayah barat, 15,12 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,68 persen wilayah timur,” ungkapnya.
Baca juga: Dukung PEN, SMF sasar kredit mikro perumahan dan kredit konstruksi
Selain itu, SMF juga telah merealisasikan beberapa program penugasan khusus dari pemerintah diantaranya program pembiayan homestay di destinasi pariwisata prioritas , dan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh.
SMF telah merealisasikan program pembiayaan kepada 15 homestay yang terletak di Desa Kemuning (Karanganyar, Jawa Tengah), Desa Mertak (Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat), dan Desa Sarongan (Banyuwangi, Jawa Timur).
Sementara itu untuk program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh, SMF telah merealisasikan kepada 47 rumah yang berada di Kelurahan Bira (Makassar, Sulawesi Selatan), Kelurahan Krapyak (Pekalongan, Jawa Tengah), dan Kelurahan Mauk (Tangerang, Banten).
Baca juga: Kembangkan "homestay", SMF siapkan dana Rp20 miliar pada 2021
Baca juga: SMF catat pembiayaan KPR syariah meningkat capai Rp3,9 triliun
Baca juga: Kemenkeu beri pinjaman ke Perumnas untuk penyediaan satu juta rumah
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021