Infeksi harian di India melonjak sekitar 12 kali lipat sejak mencapai titik terendah pada awal Februari, ketika otoritas melonggarkan sebagian besar pembatasan COVID dan orang-orang tidak lagi menggunakan masker serta tidak mematuhi aturan menjaga jarak sosial.
Varian virus lebih menular kemungkinan ikut berperan dalam lonjakan kasus, menurut sejumlah ahli epidemiologi.
India kini mencatat 12,6 juta kasus, tertinggi ketiga setelah AS dan Brazil, menurut data Kementerian Kesehatan. Secara global, India melaporkan jumlah infeksi COVID-19 terbanyak dalam sepekan terakhir.
Kematian COVID-19 di India bertambah 478, masih menjadi salah satu tingkat kematian terendah di dunia, sehingga totalnya mencapai 165.101 orang.
Negara bagian yang paling parah terdampak pandemi, Maharashtra, mengonfirmasi 57.074 kasus dalam semalam.
Maharashtra akan mulai menutup mal, bioskop, bar, restoran dan tempat ibadah pada Senin malam. Otoritas juga akan menerapkan penguncian total selama akhir pekan lantaran para ahli khawatir soal kelangkaan tempat tidur rumah sakit, terutama di kota-kota yang lebih kecil.
Rekor India sebelumnya mencapai 97.894 kasus pada pertengahan September. Sejak saat itu, kasus COVID menurun tajam dan baru meningkat lagi akhir Februari saat ekonomi dibuka secara penuh dan mutan virus baru menyebar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cadila India ajukan izin obat Hepatitis C untuk pengobatan COVID-19
Baca juga: Beberapa negara berebut pasokan vaksin setelah pembatasan ekspor India
Baca juga: Inilah yang perlu diketahui soal virus corona saat ini
Kebakaran besar di lokasi pembangunan Institut Serum India
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021