Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mengirimkan bantuan untuk para korban banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kemarin saya komunikasi dengan pak wagub, tentu kami turut berduka. BPBD dan PMI Jateng saya minta komunikasi dengan pihak NTT untuk menanyakan kira-kira kebutuhan apa sehingga nanti ketika list sudah ada dan kita perlu memberikan bantuan, maka akan kita bantu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Ia menyebut penderitaan yang dialami para korban akibat bencana alam banjir bandang di NTT juga dirasakan warga Provinsi Jateng.
"Akan kami bantu seperti daerah lain, maka lagi kami pantau, mudah-mudahan hari ini ada laporannya. Kemarin saya komunikasi dengan wagub, beliau mengatakan masih mengendalikan dengan kemampuan yang ada di sana," ujarnya.
BPBD dan PMI Jateng, lanjut Ganjar, telah diminta berkomunikasi intens terkait bantuan apa yang kira-kira bisa diberikan, apakah butuh tenaga untuk search and rescue atau perlu bantuan logistik.
"Biar efisien saja. Pak Sarwa yang sekarang 'ngurusi' PMI cukup intens berkomunikasi dengan pihak sana. Sekarang tinggal menunggu hasil, mudah-mudahan hari ini sudah ada hasilnya," katanya.
Selain komunikasi terkait dengan bantuan, Ganjar juga terus menjalin komunikasi dengan warga Jawa Tengah yang ada di NTT untuk memastikan apakah ada yang menjadi korban dalam musibah itu.
"Selain itu kami juga meminta masyarakat Jateng di sana untuk membantu karena waktu itu kami pernah didatangi masyarakat Jateng di sana dan mereka salah satu aktivitasnya adalah membantu di bidang kesehatan. Mudah-mudahan mereka bisa terlibat dalam penanganan pascabencana ini," ujarnya.
Bencana alam banjir bandang dan tanah longsor melanda beberapa kabupaten di Provinsi NTT sehingga mengakibatkan puluhan warga meninggal dunia, serta ratusan orang mengungsi.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021